Santri Tak Boleh Alergi Politik

Santri Tak Boleh Alergi Politik

SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Serang, Encep Safrudin Muhyi menuturkan bahwa santri tak boleh alergi terhadap politik, karena santri juga harus mengontrol pemerintahan agar tetap berada pada jalur kebaikan. "Dari pensatren ini, santri dapat memahami peran nilai-nalai agama dalam menyatukan keragaman. Hal ini penting sebagai modal hidup di Indonesia yang sangat beragam," katanya, Minggu 22 Oktober 2023. Ia mengatakan, para santri yang didefinisikan sebagai muslim yang taat, tidak boleh menganggap politik itu kotor, sebab, sebuah negara harus dipegang oleh orang berkualitas. "Agar politik bisa membawa rahmat bagi seluruh umat. Karena politik itu netral, bisa baik dan juga bisa buruk, tergantung siapa yang memegangnya," ucapnya. Ia menjelaskan, menurut pandangan ulama, politik adalah wasilah atau jalan, cara, maupun alat, bukan ghoyah (tujuan). "Sebagai alat, Imam Al-Mawardi, ulama besar pengarang kitab fikih politik termasyhur mengatakan, politik jika dilandasi agama akan baik, dan politik agama jika disokong politik akan kuat," ucapnya. Selain itu, kaum santri juga terwujud pada sosok kiyai, relatif memiliki kendali moral yang baik. Sehingga, hal itu akan membuat para santri tidak mudah melakukan dosa atau perbuatan tercela. "Santri itu punya kendali iman. Teladannya adalah Nabi Muhammad, sifat-sifat Nabi yang mesti menjadi moralitas politik santri, adalah siddiq (jujur), fathonah (cerdas), amanah (bisa dipercaya), dan tabligh atau menyampaikan; memenuhi hak rakyatnya," tuturnya. Ia menuturkan, pondok pesantren tentunya mempelajari ilmu agama secara mendalam, salah satunya terdapat pelajaran ilmu syiayasah atau politik. "Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari dunia politik, karena mayoritas manusia tinggal di suatu negara yang di dalamnya ada pemimpin dan sistem pemerintahan. Bahkan kita akan sulit mencari kehidupan manusia yang di luar suatu negara tertentu. Andaikata ada itu sangat terpencil sulit di akses," katanya. (*) Reporter: Dani Mukarom Editor : Andy

Sumber: