Euis Linda Mutia Ingin Ciptakan Batik Khas Mancak
SERANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Camat Mancak Euis Linda Mutia berencana, ingin membuat batik khas Kecamatan Mancak dengan empat motif batik andalan sebagai ciri khas wilayahnya. Keempat motif batik itu yakni, perpaduan antara rawa danao dengan buaya putih, motif rawa dano, burung kekelik dan ikan gabus. Euis berkeinginan, untuk menciptakan batik yang menjadi ciri khas Kecamatan Mancak, agar dapat lebih dikenal masyarakat luas. Karena, dengan batik tersebut akan diketahui bahwa Kecamatan Mancak memiliki banyak potensi alam, yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung ke wilayahnya. "Cita-cita saya inginnya, Kecamatan Mancak itu mempunyai ciri khas tersendiri melalui batik ini tentu bisa menunjukkan bahwa mancak memiliki banyak sekali keindahan alamnya. Tapi, untuk mewujudkannya perlu adanya dukungan masyarakat, yang tentunya kita sedang merubah mindset mereka supaya berproses untuk lebih maju lagi," katanya kepada Tangerang Ekspres di ruang kerjanya, Senin (16/10). Euis mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya dengan cara mengajukan permohonan pelatihan membatik kepada Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang. Apabila telah disetujui, maka akan disiapkan masyarakatnya untuk mengikuti pelatihan tersebut. "Kami inginnya mengirim masyarakat untuk bisa memotif batik, masyarakat yang kami kirimkan dari pelaku UMKM. Setelah mereka terlatih, kita akan buat produksinya sebanyak-banyaknya untuk dipamerkan dari pasar nasional hingga internasional," ujarnya. Dikatakan Euis, ada empat motif batik khas Kecamatan Mancak yang bakal dibuat yaitu, motif Rawa Dano melambangkan sumber kehidupan masyarakat serta keindahan Kecamatan Mancak. Kemudian, motif burung ketelik yang mirip dengan garuda dalam versi kecilnya melambangkan peningkatan perekonomian masyarakat harus bisa melesat terbang lebih tinggi. Selanjutnya, motif ikan gabus yang melambangkan kesehatan masyarakat Kecamatan Mancak dengan pelayanan kesehatan yang semakin meningkat. Terakhir, motif perpaduan antara buaya putih dan rawa dano melambangkan kekuatan serta kegigihan masyarakat untuk dapat merubah pola kehidupannya menjadi lebih baik. "Itulah berbagai macam motif batik khas Kecamatan Mancak yang ingin kami buat, intinya dengan adanya batik ini kami berkeinginan agar masyarakat dapat berkembang. Sehingga, kami sedang memperjuangkannya," ucapnya. Selain itu, kata Euis, Kecamatan Mancak memiliki 30 pelaku UMKM yang masih aktif, mayoritas mereka memproduksi emping yang dipasarkan hingga ke luar daerah salah satunya Kota Bandung. Sehingga, pihaknya akan mengembangkan prodak UMKM tersebut agar mampu bersaing hingga pasar internasional. "Upaya upaya peningkatan prodak sedang kami lakukan, seperti dari kualitas rasanya, bungkusnya dan lainnya. Kemudian, untuk pemasarannya kita upayakan supaya bisa di ekspor ke luar negeri," tuturnya.(*) Reporter : Agung Gumelar
Sumber: