Jembatan Rante Surosowan Penuh Sampah
SERANG, TANGERANGEKSPRES - Kondisi Jembatan Rante di sebelah utara Keraton Surosowan, Banten Lama, Kota Serang, sangat memperihatinkan. Didirikan di atas kanal kota, Jembatan ini sudah tidak utuh lagi dan yang tersisa hanya dua bagian sisinya di utara dan di selatan. Dahulu, jembatan ini berfungsi untuk menghubungkan jalan dari luar kota di sisi utara menuju pusat-pusat kota sekitar alun-alun. Jembatan ini berada di atas sungai atau kanal kota sebagai jalur lalu lintas kapal/perahu sehingga sewaktu-waktu dapat dinaik- turunkan dengan menggunakan rantai. Berdasarkan pantauan Tangerang Ekspres pada 12 Oktober 2023, kondisi Jembatan Rante saat ini dijadikan tempat pembuangan sampah dan area sekitar dijadikan pemukiman warga. Bahkan, tanah di samping jembatan tersebut saat ini sedang ada proses penggalian oleh warga setempat. Salah satu warga Teti Mulyati mengaku sangat miris melihat kondisi bangunan bersejarah di Banten yang ditelantarkan tanpa perhatian. "Sebagai warga awam dan orang yang menyukai sejarah kondisi itu sangat disayangkan, melihat bangunan bersejarah tidak dirawat dan kumuh sedangkan bangunan di depannya itu udah megah tersentuh bangunan," katanya saat diwawancarai oleh Tangerang Ekspres, Kamis (12/10). Di 23 tahun Provinsi Banten, kata Teti, seharusnya perawatan terhadap bangunan bersejarah menjadi perhatian khusus pemerintah, untuk menunjukkan kekayaan sejarah di Banten. "Itu kan sangat miris sekali. Apalagi di sana dijadikan tempat sampah, bisa menimbulkan penyakit buat warga sekitar," ucapnya. Jembatan Rante beserta kanal tersebut, kata Teti, bisa dijadikan tempat wisata jika dikelola dengan baik. "Untuk menunjukkan kepada anak muda bahwa kita punya peninggalan sejarah yang keren, kalau itu dipelihara dengan baik, otomatis itu bisa mendapatkan velue untuk meningkatkan pariwisata," katanya. Berdasarkan catatan sejarah Cornellis de Houtman telah menggambarkan kota Banten pada tahun 1596 dan Jembatan Rante telah ada dalam gambar tersebut. Sedangkan dalam Babad Banten, disebutkan pada tahun 1570 Maulana Yusuf membangun fasilitas kota untuk perdagangan dan membangun pintu pajak bagi setiap kapal asing pengangkut barang dagangan yang akan masuk ke kota. (*) Reporter: Dani Mukarom
Sumber: