Kedai Kopi Pasar Rubuh Kota Tangerang, Tawarkan Racikan Kopi Khas Pendiri

Kedai Kopi Pasar Rubuh Kota Tangerang, Tawarkan Racikan Kopi Khas Pendiri

TangerangEkspres.co.id - Meminum kopi menjadi budaya dan tradisi yang sudah melekat di masyarakat Indonesia. Tak heran banyak cafe terus dipadati pembeli. Salah satunya, Kedai Kopi Pasar Rubuh (KPR) yang terus diburu sejak puluhan tahun lalu hingga kini. Bagi para penikmat kopi di Tangerang dan Jakarta, Kedai KPR bukan hal asing. Kedai kopi besutan almarhum H Ahmad ini, sudah melegenda. Wajar saja, sejak berdiri pada 1997 silam, Kedai KPR berhasil menajaga eksistensinya di dunia per-kopian Tangerang bahkan Nasional. Kini, Kedai KPR yang berlokasi di kawasan Gondrong Petir, Kota Tangerang ini, sudah dijalankan oleh generasi kedua, Mukhlis Sazali selaku putra pertama almarhum H Ahmad. Usaha mempertahankan cita rasa yang khas dibanding kopi di tempat lain, berhasil membuat Kedai KPR kian tenar. Bahkan, tak hanya bagi penikmat kopi di Tangerang dan Jakarta, kini KPR juga banyak diburu penikmat kopi luar daerah berkat ecommerce yang diadaptasi oleh pengelola Kedai KPR. "Karena banyak penggemar Kopi Pasar Rubuh, kini kami memiliki rekanan toko di beberapa daerah lain yang tersebar di wilayah Tangerang dan Jakarta," kata Zali, sapaan akrab Mukhlis Sazali, kepada Tangerang Ekspres, kemarin. Tak hanya itu, lanjut Zali, para penggemar KPR juga dapat membeli melalui beberapa market place hingga melaui jasa ojek online. Sehingga, pecinta kopi kian mudah untuk mendapatkan minuman khas ini. Zali memaparkan, menjaga para penggemar kopi tetap setia dengan Kedai KPR bukan hal mudah. Namun, dengan tetap menjaga kualitas dan terus melakukan inovasi layanan membuat KPR tetap diminati, bahkan memiliki pelanggan kian beragam. "Selain karena kualitas kopi, kunci sukses KPR adalah racikannya sendiri yang dapat diterima oleh masyarakat. Yaitu perpaduan dari kopi khas Toraja dan kopi Khas Lampung yang diblend," jelasnya. Dengan racikan khas yang diwariskan sang pendri H Ahmad, serta komposisi yang ditakar sendiri, membuat kopi Kedai KPR memiliki cita rasa yang khas. Sehingga rasanya tidak dapat ditemukan di kedai kopi lain. Lebih jauh, Zali mengungkapkan, seiring berkembangnya para penikmat kopi, ia pun terus berupaya mengembangkan varian dan jenis kopi yang ditawarkan. Maklum saja, sejak beberapa tahun ke belakang penikmat kopi kian, tak hanya dari usia dewasa namun juga digemari para remaja baik laki-laki maupun perempuan. Melihat hal tersebut, Zali mengatakan pihaknya menawarkan bermacam kopi robusta dan arabika dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari kopi Aceh hingga kopi asal Papua. "Tak hanya menyediakan kopi domestik, Kedai KPR juga memiliki varian kopi dari Vietnam dan Brazil," ungkapnya. Ke depannya, Zali bertekad akan membuat Kedai KPR mendunia. Sehingga, racikan kopi yang diwariskan sang ayah bisa dinikmati banyak kalangan. "Target terdekat kami ingin membuka cafe yang menjajakan Kopi KPR langsung ke penggemar," ucap Zali. (*) Reporter: Rizki Maulana Editor : Endang Sahroni

Sumber: