April, Perwal Darah Gratis Diteken

April, Perwal Darah Gratis Diteken

SETU-Warga Kota Tangsel yang akan memanfaatkan layanan darah gratis harus bersabar. Pasalnya, peraturan walikota (perwal) terkait program ini belum ditangdatangani oleh walikota Tangsel.

Walikota Tangsel Arin Rachmi Diany mengatakan, akhir bulan Maret atau awal April diharapkan perwal sudah selesai. “Setelah ditandatangani mudah-mudahan warga bisa memanfaatkannya,” ujarnya, Kamis (23/3).

Airin menambahkan, Pemkot Tangsel terus menggodok perwal terkait darah gratis ini. Program ini penggeraknya Dinas Kesehatan. “Bukan darahnya yang gratis namun, prosesnya,” tambahnya.

Ibu dua anak ini menambahkan, selama ini warga yang membutuhkan darah harus mengeluarkan dana sekitar Rp 350 ribu per kantong. Jika perwal ini sudah disahkan, biaya itu akan ditanggung Pemkot Tangsel.

Menurutnya, biaya yang selama ini ada sebenarnya bukan lantaran jual beli darah namun, uangnya untuk biaya pengelolannya,” jelasnya.

Mantan Kepala PMI Kota Tangsel ini menjelaskan, darah gratis ini berlaku untuk warga yang punya KTP-el Kota Tangsel. Namun, harus melalui RSU Kota Tangsel atau rumah sakit swasta yang telah kerjasama dengan Pemkot Tangsel. “Kalau warga yang butuh darah di luar prosedur itu, ada biaya yang berlaku,” tuturnya.

Direktur RSU Kota Tangsel Suhara Manulang mengatakan, RSU menjadi pusat diberlakukannya perwal itu. PMI sebagai penyedia darah dan yang memiliki dana adalah Dinkes Kota Tangsel. “Kalau RSU Kota Tangsel sebagai pemakai darah,” katanya.

Suhara menambahkan, dalam satu bulan RSU Tangsel membutuhkan 500 sampai 600 kantong darah. Dengan adanya program darah gratis ini diharapkan warga jadi terbantu.

Perwal ini tidak asal dibuat namun, dengan pertimbangan dan pengkajian yang lama. “Ini yang menjadi salah satu penyebab perwal belum juga ditandatangan,” tambahnya.

Salah satu isi perwal itu menurut Suhara, untuk memeriksa darah menggunakan alat bernama NAT. Ini merupakan generasi NAT tercanggih dan jika darah tidak baik akan cepat terdeteksi.

Untuk mendapatkan darah dengan generasi NAT, diperlukan biaya lebih mahal yakni Rp 660 ribu per kantong. Di bawahnya NAT, adalah elisa dan harga per kantong sebesar Rp 350 ribu.

“Kita harus bangga sebagai warga dan memiliki KTP-el Kota Tangsel, dimana darah akan disediakan gratis oleh Pemkot,” tuturnya. (bud/esa)

Sumber: