PENDEKAR BUTUH STRIKER
Persita gagal membawa pulang poin penuh dari laga away kontra Persikabo, Kamis (27/7) sore di Stadion Cibinong. Alih-alih meraih poin penuh Pendekar Cisadane hanya mengemas 1 poin hasil imbang 0-0. Tambahan satu poin membuat Persita tetap kokoh di puncak klasemen sementara dengan nilai 19. Posisi Persita diikuti Cilegon United yang berhasil menahan imbang Persikad dengan skor 0-0, dengan nilai 17. Sementara Persikabo tetap menghuni dasar klasemen dengan nilai 5 dan Persikad di posisi ketujuh dengan nilai 8. Minus striker murni menyebabkan skuat asuhan Bambang Nurdiansyah tersebut gagal mencetak gol dan meraih kemenangan. Padahal tercatat ada lima peluang emas yang semestinya berbuah gol. "Urgent (penting, red), sangat urgent kita untuk bisa mendapatkan striker saat ini. Hasil ini menunjukkan betapa tumpulnya lini depan kita, kita tak bisa main seperti ini untuk bisa meraih angka penuh," ucap Bambang Nurdiansyah, Pelatih Persita. "Hasil pertandingan hari ini (kemarin, red) seharusnya adalah angka penuh, kalau kita punya striker," imbuhnya. Pada pertandingan kemarin, Persita kembali mengandalkan Aldi al Achya sebagai striker murni. Aldi yang biasa bermain sebagai second striker terpaksa dimainkan sebagai striker murni karena Persita tak punya stok penggedor gawang lawan. Sirvi Arvani masih dalam tahap mengobati cedera lutut yang dialaminya saat menghadapi Perserang. Sedang satu cadangan di posisi striker murni Andika Dian Sururi tak lagi membela Persita karena mengundurkan diri. Bahkan pada pertandingan yang disiarkan langsung secara streaming oleh Manajemen Persita tersebut, Banur sampai memainkan pemain gelandang sebagai striker yakni Dika Denhas Djauhari dan M. Iqbal Alfadillah. Efeknya serangan yang dibangun dari lini belakang dan tengah kerap tumpul saat memasuki lini pertahanan skuat asuhan Raja Isa. Penguasaan bola tim Ungu terasa sia-sia karena tak menemui jalan keluar di lini depan. "Padahal tadi serangan Persita benar-benar bagus, tapi kasihan pemain belakang dan gelandang kita yang kerja kerasnya tidak bisa mengalir sampai depan," keluh Banur. Selain itu karena tak ada striker murni, peluang yang didapat Persita pun tidak berbuah gol. Salah satunya peluang murni yang didapat Dika Denhas. Umpan Aldi dari sisi kanan pertahanan Persikabo tak mampu berbuah gol karena sontekannya melayang keatas mistar gawang Laskar Padjajaran. Padahal gawang sudah dalam keadaan kosong karena ditinggal kiper. Persikabo yang dikomandoi Munadi bukan tanpa peluang, namun ketangguhan lini belakang Persita membuat serangan hanya mampu masuk kotak penalti tapi gagal mencapai kiper Yogi Triana. Ledi Utomo dkk mampu menghalau bola sebelum menghampiri kotak 12 pas. Egi Melgiansyah Kapten Tim Persita mengaku dirinya dan pemain tim Ungu butuh sosok striker yang kuat menahan bola di lini depan. Sehingga pemain dari lini lain bisa membantu serangan. "Kalau yang ada saat ini bola sering lepas di lini depan, Aldi tidak pas bermain sebagai striker murni. Pengalaman kami, Aldi adalah striker celah yang muncul dari lini kedua," ucap mantan kapten timnas U-23 itu. "Laga tadi seharusnya kita bisa ambil poin penuh, tapi karena tidak ada striker itu sulit dilakukan," tambahnya. Sementara itu Raja Isa Pelatih Persikabo pada acara konfrensi pers menyatakan pemain asuhannya sudah bermain baik dan ia bersyukur timnya tak kehilangan poin. "Ini tim baru, karena kami ditinggal pergi 11 pemain asli Bogor. Kami sangat menyesalkan, tapi sejauh ini pemain yang ada sudah menunjukkan perkembangan yang bagus," ucap pria asal Malaysia itu. (apw)
Sumber: