Atasi Persoalan Sampah Mesin Insinerator Segera Dibeli

Atasi Persoalan Sampah Mesin Insinerator Segera Dibeli

TangerangEkspres.co.id - Salah satu cara untuk mengatasi masalah sampah yang dilakukan Pemkot Tangsel adalah menggunakan mesin insinerator. Tahun ini rencana Pemkot Tangsel akan membeli mesin insinerator yang dapat membakar atau mengolah sampah menjadi abu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Wahyunoto Lukman mengatakan, mesin insinerator secepatnya akan dibeli. "Tahun ini diusahain beli satu mesin untuk pilot projek. Kapasitas sampah 40-60 ton per hari," ujarnya kepada TangerangEkspres.co.id. Wahyunoto menambahkan, nantinya akan dibuat hanggar sebagai landasan mesin insineratornya. "Sebagai pilot projek sekarang di Intermediate Treatment Facility (ITF). Ini seperti TPS3R tapi, kapasitasnya lebih besar dari yang sudah ada di RT, RW dan kelurahan," tambahnya. Menurutnya, saat ini sampah yang masuk ke TPA Cipeucang mencapai 400 ton. Mesin yang akan digunakan menggunakan teknologi hydrodrive, dimana sampah sebelum masuk ke mesin insinerasi ada confeyor. "Jadi masih bisa ada sampah-sampah yang memiliki nilai tambah seperti plastik, kertas, baja diambil dan dipilah. Mesinnya milah sendiri tapi, di atas confeyor dan petugas. Bisa juga ditempatkan petugas atau pemulang untuk kerjasama," jelasnya Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel ini mengaku, tiap hari nantinya mesin akan bekerja semaksimal sekitar 14-16 jam. Dan sisa pembakaran nantinya hanya 4 persen dari 40-60 ton sampah yang diolah. "Kita menunjukan Tangsel berupaya, tahun ini satu mesin, tahun depan tambah lagi, tahun depan tambah lagi sampai jangka panjang PLTS-a terwujud di Tangsel. Katakanlah insinerator ini program jangka pendek kita," jelasnya. Sementara itu, Sekretaris DLH Kota Tangsel mengatakan, tahun ini pihaknya berencana akan memberi alat insinerator namun, belum tahu kapan waktunya. "Anggarannya sekitar Rp 10 miliar dan ini harganya sesuai kapasitas," ujarnya. Irfan menambahkan, untuk mengurangi potensi sampah yang dihasilkan tiap hari pihaknya juga mengoptimalkan program reduce, reuse dan recycle (3R) di TPS 3R. "Total ada 41 pengurus TPS 3R yang kita kumpulkan untuk diberi pembekalan terkait TPS 3R," tambahnya. Irfan menjelaskan, sampah menjadi permasalahan yang sangat disorot belakangan ini. TPA kita TPA Cipeucang sudah tidak mampu menampung sampah Kota Tangsel, sehingga saat ini kita ekspor sampah ke TPAS Cilowong, Kota Serang. "Total potensi sampah yang dihasilkan masyarakat Tangsel per hari sekitar 700-1.000 ton. 400 ton dibuang ke TPA Cipecang dan sisanya dikelola swasta," jelasnya. (adv)

Sumber: