33 Rumah Di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah

33 Rumah Di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah

LEBAK,TANGERANGEKSPRES.CO.ID- Sebanyak 33 rumah ditiga Wilayah di Lebak rusak akibat pergerakan tanah. Tiga wilayah yang mengakibatkan rumah-rumah warga mengalami rusak ringan hingga berat tersebut berada di Kecamatan Cikulur, Leuwidamar dan Muncang. Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, kejadian pergeseran tanah ini terjadi pekan lalu yang ditindak lanjuti BPBD dengan langsung turun ke lokasi. "Iya awalnya warga ragu-ragu untuk melaporkan pergerakan tanah ini kepada kita, namun karena semakin lama kian parah dan pergeseran tanah terus terjadi akhirnya melalui desa mereka membuat laporan dan kita langsung ke lokasi," kata Febby, kepada Banten Ekspres, di ruang kerjanya, Rabu (11/1). Febby menerangkan, 33 rumah yang terdampak pergerakan tanah ini menyebar, di Kecamatan Cikulur 16 rumah, tiga rumah diantaranya mengalami rusak berat, sisanya yakni 13 rumah rusak sedang hingga ringan. "Bagi 3 rumah yang rusak berat, sudah mengungsi di rumah sodaranya yang berada di desa setempat, Karena rumahnya sudah tidak layak huni lagi," ujarnya. Lanjut Febby, untuk pergerakan tanah di Desa Parahiyang, Kecamatan Leuwidamar dua rumah rusak berat dan keluarga korban sudah dievakuasi ke rumah saudaranya yang masih satu desa. Sementara itu, 15 rumah mengalami ambles di Desa Sindangwangi, Kecamatan Muncang. "Untuk bantuan Logistik kebencanaan telah kita berikan kepada masing-masing keluarga Korban," tuturnya. Febby menerangkan, hasil penelitian para ahli 28 kecamatan yang ada di Lebak merupakan rawan bencana pergerakan tanah dengan rincian 25 kecamatan berpotensi dengan pergerakan tanah menengah tinggi. Sedangkan untuk tiga kecamatan yakni Kecamatan Cibadak, Wanasalam dan Warunggunung berada pada status menengah. "Kami mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama yang berada di daerah rawan bencana," tuturnya. Sementara itu, Sarudin Ketua RW setempat mengaku, dia dan warga saat ini khawatir karena setiap malam ada saja pergerakan tanah. Sehingga warga selalu berhamburan keluar rumah jika mendengar retakan atau gesekan rumah. "Kami berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat, karena kami sangat waspada saat dengan pergerakan tanah yang hampir tiap malam terjadi," harap Sarudin.(fad)

Sumber: