Jenazah Ketua Dewan Pers, Prof DR. Azyumardi Azra Disalatkan di Kampus UIN
TANGERANGEKSPRES.CO.ID-Jenazah Ketua Dewan Pers dan Guru Besar UIN Jakarta Prof. Azyumardi Azra disalatkan di Auditorium Harun Nasution UIN sebelum diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Selasa (20/9). Jenazah tiba di kampus UIN pukul 06.30 WIB dengan diiringi ratusan jamaah. Hadir dalam salat jenazah seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Sebagai imam salat jenazah adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Sebelum salat jenazah dilaksanakan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan sambutan mewakili negara. "Saya mewakili negara, saya selaku staf Kepresidenan RI, dengan ini negara menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya, saudara almarhum Azyumardi Azra," ujarnya, Selasa (20/9). 'Kita yang berada disini memberikan penghormatan terakhir kepada beliau dan apabila beliau ada kesalahan mari kita maafkan. Mari kita doakan agar beliau masuk surga. Atas nama negara kami mengucapkan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya," tambahnya. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, begitu banyak kolega, umat, masyarakat yang hadir ikut mensalatkan jenazah Prof. Azyumardi Azra. "Ini menandakan beliau selama hidupnya telah menyentuh begitu banyak orang lewat tulisan, pemikiran, pengajaran yang dilakukan selama ini," ujarnya. Anies menambahkan, Kampus UIN sebagai salah satu bukti pengabdian nyata oleh almarhum pada kemajuan ilmu, pada pengembangan umat dan pada bangsa dan negara. Almarhum adalah pribadi yang konsisten agar Indonesia kita menjadi negeri yang maju dalam demokrasi yang terkonsolidasi. "Beliau terus menerus dalam berbagai tulisan, dalam berbagai kuliahnya menyampaikan pentingnya menjaga agar demokrasi kita terus berkualitas," tambahnya. Menurutnya, beliau tidak segan-segan untuk melontarkan pikiran yang mungkin terasa kurang nyaman bagi mereka yang mengganggu demokrasi kita. "Jadi ini adalah salah satu pilar penjaga demokrasi dan kita semua kehilangan. Semoga almarhum khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," jelasnya. Anies mengaku, semasa hidup dirinya memiliki banyak kenangan atau momen bersama almarhum, mulai masih di kampus, saat almarhum menjadi penasehat Wakil Presiden dan lainnya. "Beliau ini sangat simpel dan kalau yang saya ingat kalau pergi kemana-mana bawa tas paling kecil tapi, ilmunya paling banyak," ungkapnya. "Pergi lamapun bawaannyapun simpel. Pribadi yang sangat sederhana dalam keseharian tapi, memiliki pemikiran yang luas dan mendalam. Pesan almarhum yang masih saya ingat dan saya pegang adalah terkait menjaga agar demokrasi kita tetap didalam rel yang benar," tutupnya. Sementara itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, kita akan memakamkan dan melepaskan jenazah almarhum Azyumardi Azra dari beliau mengabdikan diri, mengembangkan ilmu pengetahuan untuk negara NKRI dengan pemahaman agama yang sangat menyejukan. "Pemerintah dan sahabat-sahabatnya secara pribadi masih kehilangan salah seorang jubir nasionalisme, kehilangan jubir yang anggun. Tuk itu, mari kita melepaskan beliau dengan ketulusan hati dan akan terus melanjutkan perjuangan beliau. Fisik yang mati tapi, ide-ide beliau abadi," ujarnya. Setelah disalatkan, tepat pukul 07.30 WIB jenazah diberangkatkan ke TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Turut dalam rombongan adalah Moeldoko dan Mahfud MD. Sebelum disalatkan di kampus UIN, Jenazah Ketua Dewan Pers dan Guru Besar UIN Jakarta Prof Azyumardi Azra tiba di rumah duka di Perumahan Puri Laras II, Kecamatan Ciputat Timur pada Senin (19/9) sekitar pukul 23.55 WIB. Jenazah Azyumardi tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 22.40 WIB setelah diberangkatkan dari Malaysia pada pukul 20.45 waktu setempat melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia. (bud)
Sumber: