Airin Calon Gubernur Banten, Mengejutkan tapi Pilihan Cerdas
SERANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID,--DPD Golkar Banten memunculkan figur calon Gubernur Banten yang dinilai mampu meraih suara di Tangerang Raya, Airin Rachmi Diany. Ini untuk bersaing dengan dua kandidat dari parpol lain yang juga punya basis masa besar di Tangerang Raya. Yakni, Wahidin Halim dan Rano Karno. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak. Karena, sejak awal mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yang digadang-gadang bakal diusung menjadi calon gubernur. Uniknya, Andika justru digeser menjadi calon Bupati Serang. Penduduk Banten 50 persen lebih bermukim di Tangerang Raya. Kota Tangerang, Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang. Suara di Tangerang Raya akan sangat menentukan kemenangan di Pilkada Gubernur Banten 2024 mendatang. Airin saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Tangsel. Ia menjadi Wali Kota Tangsel dua periode. Juga menjabat Ketua DPP Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), organisasi sayap Partai Golkar. Pengamat Komunikasi Politik dan Media Almasyah menilai, keputusan mengusung Airin menjadi kandidat calon Gubernur Banten, cukup mengejutkan. Menurut Alamsyah, Golkar pintar mengambil momen. Menurutnya, popularitas Airin sedang naik daun. Ini setelah Airin digadang-gadang akan terjun di Pilkada DKI Jakarta. Namun, dalam hitungan bulan, keputusan berubah. Justru Airin balik kandang, akan ikut bertarung di Pilkada Banten. "Mengejutkan sekaligus pilihan cerdas. Mengejutkan bagi parpol lain yang saat ini belum menentukan figur," ungkapnya. Kata Alamsyah, 50 persen penduduk Banten tinggal di Tangerang Raya. Dibandingkan Andika, popularitas Airin di Tangerang Raya jauh lebih tinggi. Ada sejumlah kandidat dari parpol lain yang punya potensi menguasai suara Tangerang Raya dan berpotensi menjadi 'ancaman'. Seperti mantan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Rano Karno yang diprediksi bakal kembali maju di Pilkada Banten. Kedua tokoh ini memiliki popularitas yang tinggi di Tangerang Raya. Kata Alamsyah, Golkar tidak mau mengambil risiko dengan memasang Andika untuk berebut suara di Tangerang Raya. "Makanya Golkar memutuskan memilih Airin, yang dinilai mampu meraih suara di Tangerang Raya," lanjutnya. Dilihat dari kompetensi, Airin sudah punya pengalaman memimpin Kota Tangsel 10 tahun. "Selain popularitas dan kemampuan memimpin daerah, Airin memiliki modal finansial, jaringan dan sosial yang kuat. Gaya komunikasi Airin dengan warga yang ramah dan ditunjang dengan parasnya yang cantik, menjadi modal untuk menggaet suara di tingkat akar rumput," ulas Dosen Komunikasi Politik dan Media FISIP Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang ini. Munculnya Airin tentu akan membuat persaingan makin seru di pilkada nanti. Karena, Partai Demokrat juga mengusung figur perempuan, ketua DPD Demokrat Banten Iti Octavia Jaya Baya, yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Lebak. Ketua DPD Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah menegaskan sudah membuat keputusan itu dengan berbagai pertimbangan dan adanya aspirasi dari sejumlah kader. “Ada aspirasi dari kader Partai Golkar, ada harapan yang harus kami pertimbangkan dan respons dengan baik. Aspirasi itu, bu Airin diminta menjadi calon Gubernur Banten dan pak Andika diminta menjadi calon Bupati Serang," jelasnya. “Aspirasi ini direspons baik, tentu dengan pertimbangan kuat harus memastikan pada pilkada serentak nanti, kami harus menang di tingkat kabupaten/kota dan tingkat provinsi,” lanjut Tatu. Tatu yang menjadi Bupati Serang selama dua periode, akan mengakhiri jabatannya pada 2024. Ia mengungkapkan, menugaskan Andika menjadi calon Bupati Serang tentu dengan perhitungan matang dan pertimbangan segala aspek. "Pak Andika masih panjang jenjang karirnya. Di provinsi atau di kabupaten sama saja, sama-sama mengurus masyarakat. Mohon doanya semoga semuanya lancar," katanya. Menurut Tatu, Pilkada 2024 sangat ditentukan oleh tiga hal, yakni figur, hasil pemilu 2024, dan gelaran dilakukan serentak. “Pertama untuk faktor figur, Golkar ingin memasang figur yang tidak tanggung kekuatannya, baik calon bupati maupun walikota, " jelasnya. "Karena akan memastikan kemenangan kita di banyak pilkada. Salah satunya Pak Andika yang ingin secara generatif menjadi calon yang kuat di Kabupten Serang,” kata Tatu. Terkait dengan Pilkada 2024 yang digelar serentak, Partai Golkar menggunakan strategi piramida. “Kita kuatkan dulu calon-calon di kabupaten/kota, calon bupati dan calon wali kota terlebih dahulu. Karena itu akan memudahkan di puncaknya, yakni pilkada gubernur,” ujarnya. Tatu menegaskan, Golkar tidak hanya berpikir tentang kemenangan parsial. Namun memastikan kemenangan yang diraih tahun 2024 adalah kemenangan yang sempurna. “Sukses pileg, sukses pilpres, sukses pilkada. Itu amanah kebijakan DPP. Jadi kami potret peta kemenangan yang utuh se-Banten,” ujarnya. (rud)
Sumber: