Batasi Peserta Cabor Permainan

Batasi Peserta Cabor Permainan

JAKARTA – Test event Asian Games (AG) 2018 bakal menjadi salah satu titik penting buat Inasgoc (panitia penyelenggara AG) menuju penyelenggaraan sebenarnya. Inasgoc sendiri sudah menetapkan test event berlangsung pada 20-14 Februari 2018. Total ada 10 cabor yang akan berlangsung pada rangkaian test event tersebut. (selengkapnya lihat grafis). Sedangkan cabor yang lain bakal menjalankan tes event secara mandiri. Yang membedakan adalah, khusus untuk 10 cabor akan diikuti calon negara peserta AG 2018. Namun, ada tiga cabor yang nantinya secara peserta bakal dibatasi. Antara lain, sepak bola, voli dan basket. Tiga cabor permainan itu akan menjadi perhatian karena ada kebutuhan ekstra yang dibutuhkan. Hal ini terkait semangat efisiensi yang dimunculkan Inasgoc. ”Tetap skemanya multi sport, kami undang 7 negara (untuk tiga cabor, red),” sebut Ketua Inasgoc, Erick Thohir. Padahal, secara teknis, sebelumnya Inasgoc memperoyeksikan bakal mengundang 10 negara peserta. Karena, test event tersebut bagian dari persiapan terakhir Inasgoc. Selanjutnya, ketika nanti terjadi kendala, misalnya waktu tempuh perjalanan dari atlet village ke venue. Terpisah, Competition Manager cabor voli untuk AG 2018, Reginald Nelwan menerangkan pihaknya terus berkoordinasi dengan Inasgoc. Bahkan, Regi juga sudah sempat meninjau langsung venue voli yang bakal menggunakan tenis indoor di kawasan Senayan. "Pekan lalu ke sana, sudah tinggal finishing, masih pemasangan scoring board,” katanya. Terkait pembatasan peserta, pria berkacamata itu menjelaskan bahwa tidak ada masalah secara mendasar dengan kebijakan tersebut. “Toh juga ini ajang untuk melihat kesiapan kita,” sambungnya. Bicara pengalaman, PP PBVSI dalam menggelar ajang internasional cukup mumpuni. Terdekat, mereka akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia tim putra yang akan berlangsung pekan depan di Gresik, Jawa Timur. Tiga tahun lalu, mereka juga menggelar ajang serupa di lokasi yang sama, hanya saat itu levelnya junior. Selanjutnya, yang menjadi perhatian penting PP PBVSI yakni terkait peralatan. ”Karena percuma juga kalau bikin test event tetapi peralatannya gak standard FIVB,” urai Regi. Untuk itu, terkait masalah peralatan  ini, dia juga akan terus melakukan follow up kepada Inasgoc. Sementara itu, Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto menjelaskan bahwa timnya terus melakukan pendampingan kepada tim renovasi Istana Olahraga (Istora). Sebagaimana diketahui, Istora merupakan venue andalan bulu tangkis Indonesia dalam beberapa event besar. Terakhir, Istora menggelar Indonesia Open Super Series Premier 2016 lalu. ”Khusus untuk test event, harapannya nanti yang ikut top player dari Negara Asia,” sebutnya. Namun, Budi menambahkan pihaknya harus memastikan tidak ada event besar yang akan berlangsung bersamaan dengan test event Asian Games. (jpnn/apw)

Sumber: