Bantuan Uang Tunai Warga Miskin Diganti Barang

Bantuan Uang Tunai Warga Miskin Diganti Barang

TANGERANG – Sebanyak 1.927 warga miskin di Kecamatan Jatiuwung, menerima bantuan berupa beras dan gula. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial tersebut, dibagikan di gedung olahraga (GOR) Jatiuwung, Jumat (24/3). Penerimanya masyarakat prasejahtera di Kelurahan Gandasari dan Manis Jaya.

Menurut Ketua Tenaga Kerja Sukarelawan Kecamatan (TKSK) Nasional Dani Samiun, bantuan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab pelaksanaannya dikoordinir oleh Kementerian Sosial bekerjasama dengan Bulog dan Bank Negara Indonesia. “Sekarang ini Kemensos bekerjasama dengan pihak ketiga dalam menyediakan paket sembako,” tutur Dani.

Di Kota Tangerang, Kemensos bekerjasama dengan Bank Negera Indonesia (BNI). “Kemensos menyalurkan dana melalui BNI. Sesuai dengan jumlah penerima Rastra,” ungkap Dani. Selanjutnya, bank pemerintah ini membeli beras dan gula ke badan urusan logistik (Bulog).

Nominal bantuan tiap bulan bila dirupiahkan, nilainya Rp110 ribu. Masing-masing penerima, mendapatkan 10 kilogram beras dan 2 kilogram gula pasir. Selanjutnya Bulog mengirim pesanan BNI sesuai data penerima Rastra. “TKSK dilibatkan membantu dan mengawal penyaluran bantuan,” jelas Dani.  Dikarenakan Januari dan Februari masyarakat kurang mampu ini belum menerima bantuan, maka warga menerima bantuan untuk 2 bulan.

“Jadi tiap warga menerima 20 kilogram beras dan 4 kilogram gula pasir,” imbuhnya. Tahun lalu kata Dani, beras dari bulog dikirim ke setiap kantor kelurahan. Warga penerima bantuan selanjutnya menebus beras miskin (Raskin) seharga Rp24 ribu dalam kemasan karung 15 kilogram. “Sekarang warga sama sekali tidak dibebankan biaya penebusan seperak pun,” tegasnya.

Mekanisme Rastra kata Dani, lebih aman ketimbang Raskin yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya. Sebab dana yang dikucurkan langsung diserahkan kepada pihak ketiga. Selanjutnya pihak ketiga membelanjakan sesuai data. “Mekanisme sebelumnya, warga menyerahkan uang guna menebus beras. Kemudian dana dikumpulkan oleh pihak kelurahan untuk disetorkan ke Bulog,” papar Dani. Namun kenyataannya, duit setoran warga tadi bahkan tidak sampai ke Bulog. Sehingga kiriman bulan selanjutnya menjadi tersendat. Sebab pihak yang ditunjuk belum bisa melunasi pembayaran kepada Bulog.

“Jadi dengan metode yang diterapkan sekarang, jelas jauh lebih aman,” ujarnya. Sekitar pukul 09.00 WIB, warga memadati GOR untuk mengambil bantuan yang menjadi hal mereka. Tampak petugas dari perbankan dan TKSK, sibuk melayani warga. Banyak diantaranya para orangtua jompo yang datang langsung mengambil bantuan. Termasuk anak-anak kecil yang ikut ibunya saat mengambil Rastra. Dari pantauan, kualitas beras dalam kemasan 5 kilogram tersebut, jauh lebih baik daripada bantuan Raskin sebelumnya.

Demikian pula dengan bantuan gula pasir dalam kantong plastik kemasan 1 kilogram. Tampak putih bersih. Penerima bantuan Eet Kurnia mengaku, terbantu dengan bantuan yang dikucurkan pemerintah. “Saya memiliki 2 orang anak yang masih sekolah. Sedangkan suami saya telah meninggal,” kata warga Kampung Cikoneng, RT 05/2 Kelurahan Gandasari ini. Paket Rastra yang diterimanya kata Eet, setidaknya bisa untuk menambah kebutuhan pokok sehari-hari. (tam)

Sumber: