Curah Hujan Meningkat, Pemeliharaan Drainase Dimaksimalkan

Curah Hujan Meningkat, Pemeliharaan Drainase Dimaksimalkan

SETU,TANGERANGEKSPRES.CO.ID–Dua pekan ini curah hujan di Kota Tangerang Selatan terus meningkat. Terutama pada saat sore hari menjelang malam, hampir setiap hari hujan turun. Merespons fenomena alam ini, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangerang Selatan Robby Cahyadi memastikan timnya turun ke lapangan untuk memastikan kondisi cuaca tak menyebabkan bencana. Lantaran, kata Robby, meskipun curah hujan sebentar tapi, mampu membuat beberapa titik mengalami genangan. Karena itu pihaknya melakukan upaya yang lebih intensif untuk menanganinya. ”Kami setiap hari terus melakukan pembersihan saluran drainase, sungai dan tandon-tandon yang menjadi kewenangan kami. Normalisasi, pengerukan sedimen, sampah, dan upaya upaya teknis untuk melancarkan aliran air,” ujar Robby saat dimintai keterangan. Umumnya, drainase terletak di samping jalan umum, karena itu kewenangannya pun digantungkan terhadap pemangku kebijakan yang bertanggung jawab. Misalnya ada beberapa titik genangan di ruas jalan milik nasional. Dengan begitu, tanggung jawab drainase yang berada di samping jalan itu juga menjadi kewenangan pusat. Salah satu titik genangan yang sampai saat ini masih menjadi kekhawatiran bagi masyarakat adalah genangan di Aria Putra. Dimana diketahui pihak Pemkot Tangsel sudah melakukan koordinasi dengan Provinsi Banten untuk proses penanganan air yang meluap. Dinas PUPR Provinsi Banten sudah menganggarkan di tahun 2023 untuk perbaikan drainase di jalan tersebut. Dia menambahkan umumnya genangan atau banjir ini terjadi akibat penyempitan saluran air. Salah satu kasusnya terjadi di Kampung Bulak. Dimana banjir diakibatkan dari menyempitnya sungai, apalagi di lokasi ini adalah lokasi pertemuan antara dua sungai. Untuk saat ini pihaknya, ujar Robby masih berusaha mencari jalan keluar yang paling efektif untuk diberlakukan di Kampung Bulak. Saat ini yang baru bisa dilakukan adalah penanganan yang bersifat sementara. Meskipun ada wacana, bahwa nantinya akan dibuatkan tandon atau pelebaran sungai. Realisasi ini rencananya akan dilakukan pada tahun depan. Namun dikerjakan secara bertahap, karena kasus seperti ini tidak hanya terjadi di Kampung Bulak saja. ”Intinya kita kerjakan untuk mengurangi banjir. Kalau mengatasi secara tuntas belum bisa dilakukan,” ujar Robby yang menambahkan bahwa rencana pengurangan banjir sudah terbukti efektif di beberapa titik salah satunya di kepakawasan Kemuning. (mol/esa)

Sumber: