Tanah Bergerak Kembali Terjadi, Rumah Warga Rusak
LEBAK, TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Pergerakan tanah yang mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dan rumah warga kembali terjadi di Kabupaten Lebak. Kali ini pergerakan tanah terjadi di Kampung Kebon Kalapa RT 006/RW 001, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Jumat, 10 Juni 2022, sekitar pukul 18.30 WIB. Dalam peristiwa tersebut, dua rumah rumah warga milik Awaludin dan Karman rusak berat hingga tidak bisa ditempati lagi. Sedangkan, beberapa rumah lainnya terancam tergerus. Lalu, ruas jalan poros desa terputus sehingga tidak bisa dilalui akibat longsor. Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, sebelumnya memang sudah terjadi pergerakan tanah di Kampung Kebon Kelapa tersebut sekitar tanggal 27 Januari 2022. Namun tidak berdampak pada kerusakan. Karena tanah di daerah tersebut masih labil, sehingga pada Jumat malam retakan semakin meluas. "Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun beberapa keluarga yang rumahnya terdampak kita evakuasi, agar tidak terjadi korban jiwa," katanya kepada wartawan, Sabtu, 11 Juni 2022. Menurut Febby, langkah awal dan paling utama dalam bencana tanah bergerak ini, BPBD melakukan evakuasi keluarga korban terdampak untuk menghindari adanya korban jiwa. Selanjutnya, melakukan imbauan kewaspadaan terhadap bencana susulan yang mungkin terjadi kapan saja. "Korban yang rumahnya rusak berat dan terancam sementara kita evakuasi di rumah saudaranya, dan kita akan koordinasi dengan pihak desa serta kecamatan setempat terkait relokasi korban tanah bergerak selanjutnya. Untuk bantuan logistik, telah kita berikan kepada keluarga korban masing-masing," paparnya. Kata Febby, untuk ruas jalan poros desa yang putus akibat pergerakan tanah, untuk sementara tidak bisa dilalui sebelum dilakukan perbaikan. "Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kita pasang polis line (garis polisi) di jalan yang putus tersebut," ujar Febby. Sementara itu, Awaludin, salah seorang korban terdampak tanah bergerak menyatakan, untuk sementara dirinya bersama istri dan anaknya mengungsi di rumah saudara. Karena, rumahnya rusak berat dan sebagian sudah roboh. "Iya mau gimana lagi pak, mau tidak mau saya dan keluarga harus ngungsi, karena rumah satu-satunya hancur, dan selanjutnya belum tahu mau kemana, karena sudah tidak mungkin lagi rumah ditempati karena lahannya terus saja bergerak," ucapnya.(mg-5/tnt)
Sumber: