Cipocok Jaya Terus Tekan Angka Stunting
SERANG - Pemerintah Kecamatan Cipocok Jaya terus berupaya untuk menekan angka kasus stunting di wilayahnya. Hingga awal Juni 2022 terhitung sudah ada 36 kasus stunting. Camat Cipocok Jaya, Tb Yassin mengatakan, 36 kasus stunting tersebut tersebar dibeberapa kelurahan. Diantaranya Kelurahan Dalung, Gelam, Tembong, dan Karundang. "Berdasarkan laporan yang masuk tahun ini ada 36 orang, ya (cukup tinggi-red) angkanya," katanya, Kamis (9/6). Ada beberapa faktor penyebab stunting, seperti pengetahuan atau pendidikan orang tua, pernikahan dini, termasuk juga kemiskinan. "Stunting ada prosesnya, ketika hamil si ibu kurang memperhatikan asupan gizi, sehingga anak yang lahir tidak berkembang baik," ujarnya. Menurutnya, pengentasan stunting tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) semata, melainkan dapat dilakukan bila semua OPD maupun instansi lainnya saling berkolaborasi. Misalnya dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) memberikan edukasi bagaimana menanam sayuran atau buah-buahan di halaman rumah. Sehingga gizi yang dibutuhkan dapat terpenuhi tanpa harus membeli. "Tapi sebenarnya tidak hanya soal uang, bisa juga menanam sayuran tomat, dan apapun, jadi bagaimana ada pemberdayaan di lingkungannya, pencegahan balik lagi ke masing-masing," ungkapnya. Sementara itu, Sekretaris Camat Cipocok Jaya, Agung Ginanjar mengatakan, pihaknya terus melakukan pendataan terhadap kasus stunting yang ada di wilayahnya. Data tersebut nantinya akan dikoordinasikan kepada OPD terkait untuk dilakukan penanganan. "Kita tidak memiliki wewenang untuk melakukan pengobatan atau yang lainnya. Tugas kita mengkoordinasikan dengan OPD lain agar ke depan dapat dilakukan penanganan lebih dini," katanya. Ia mengaku, pihaknya juga terus melakukan pendataan lain dalam bidang kesehatan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. "Kita ingin masyarakat Cipocok Jaya ini sehat. Sebab dengan tubuh yang sehat masyarakat dapat melakukan apapun termasuk bekerja untuk pemenuhan nutrisi keluarga," paparnya. (mam/and)
Sumber: