Cegah Tawuran, Remaja Perlu Ruang Ekspresi

Cegah Tawuran, Remaja Perlu Ruang Ekspresi

KOTA TANGERANG - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menilai, tawuran di kalangan pelajar bisa dicegah dengan memberikan ruang kebebasan berekspresi. Ruang ekspresi bisa jadi sarana penyaluran kreativitas pelajar pada masa pencarian jati diri. Kak Seto, sapaan akrabnya, komunikasi pada ruang lingkup keluarga juga sangat berperan penting sebagai bentuk hak dengar keinginan anak dalam keluarga tersebut. Sehingga anak merasa dekat dengan keluarga. "Orang tua dapat mengawasi anaknya dengan mudah," ujarnya saat mengisi diskusi yang digagas Pokja Wartawan Harian Tangerang Raya di Mal Alam Sutera. Menurut dia, semua elemen masyarakat termasuk pemerintah harus menjalankan program Indonesia Layak Anak (IDOLA) yang kemudian dibuat dalam regulasi hingga ke tingkat kota, kabupaten, kemudian kecamatan, RW, RT hingga keluarga layak anak. “Kata Bung Karno, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Tapi kita tambahkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai anak-anak, karena anak adalah masa depan kita,” ujarnya. Sementara itu, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin mendorong pemkot Tangerang untuk meraih predikat Kota Layak Anak dengan sebenar-benarnya. Komarudin menyebutkan, pencegahan jauh lebih baik ketimbang menangkapnya setelah terjadi. “Tolok ukur kita bukan lagi berapa banyak yang kami amankan (anak-anak yang terlibat dalam tindakan kejahatan), tapi kita balik lagi seberapa mampu kita untuk mencegahnya,” ujarnya. Komarudin memaparkan, penanganan jangka pendek perlu dilakukan, mengingat fenomena kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak kerap terjadi dengan modus yang semakin beragam. Ia mencontohkan, mulai dari penggunaan media sosial (medsos) hingga game online yang menjadi pemicu kejahatan yang dilakukan anak pada dunia nyata. “Perlu adanya peranan seluruh elemen masyarakat untuk membimbing pembentukan karakter anak-anak. Semua harus peduli dengan kondisi saat ini, jangan sampai anak-anak kita melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri maupun bangsa dan negara. Dikhawatirkan negara kita tidak lagi memiliki generasi yang cerdas,” paparnya. (raf)

Sumber: