Dinas Perikanan Berikan PDE, Genjot Warga Terdampak Covid-19

Dinas Perikanan Berikan PDE, Genjot Warga Terdampak Covid-19

TIGARAKSA –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang lakukan terobosan dalam rangka menggenjot perekonomian warganya. Melalui program pemulihan dampak ekonomi (PDE) dianggap menjadi salah satu dari sisi sektor perikanan. Selain cakupannya menyasar kelompok nelayan, pembudidaya ikan tawar, payau dan hias di wilayah Kabupaten Tangerang. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang Jainudin mengatakan, ada beberapa skema bantuan pemulihan ekonomi. Penyalurannya diserahkan kepada kelompok nelayan, pembudidaya dan pengolahan hasil perikanan. Jainudin menerangkan, untuk pembudidaya ikan tawar diberikan bantuan paket lengkap berupa benih ikan lele dan nila, serta sarana dan pra-sarana penunjang. Kemudian, pembudidaya air payau diberikan paket lengkap termasuk benih ikan Bandeng. “Ada juga bantuan bagi kelompok budidaya magot atau pakan alternatif. Juga ada bantuan untuk pembudidaya ikan hias dan kelompok nelayan. Semuanya paket lengkap,” jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (17/11). Lanjut Jainudin, pemberian bantuan untuk pengolahan ikan akan diberikan secara lengkap mulai dari sarana pra-sarana penunjang, freezer, timbangan dan semua peralatan pengolahan ikan. Jumlah calon penerima mencapai 25 kelompok dengan anggaran mencapai Rp14 juta per kelompok. Kemudian, bantuan pembudidaya ikan lele akan diberikan bantuan langsung tunai berupa sarana pra-sarana penunjang budidaya kepada 118 kelompok. Anggran yang akan dikucurkan mencapai Rp4 juta per pembudidaya. Kata Jainudin, pemerintah memberikan paket lengkap termasuk bioplok, pakan, aerosol hingga probiotik.  “Kalau satu kelompok budidaya ikan lele ada lima orang maka kita berikan lima paket. Di mana nilai satu paket Rp4 juta dikali lima orang dalam satu kelompok. Jadi total kita berikan Rp20 juta. Itu kalau satu kelompok jumlahnya lima orang,” jelasnya. Jainudin menjelaskan, skema berikutnya untuk bantuan pembudidaya ikan nila dengan kuota sebanyak 25 kelompok. Setiap kelompok mendapatkan kolam bundar, benih ikan hingga pakan. Anggaran yang diberikan sebanyak Rp4 juta. Penyaluran anggaran melalui rekening kelompok pembenih yang didaftarkan. “Pembenihan ikan di air payau. Kita bagikan tiga juta bibit ikan bandeng kepada 22 kelompok pembudidaya. Skema selanjutnya, ada bentuan bibit magot untuk alternatif pakan ikan yang diberikan kepada lima kelompok pembudidaya. Semua paket lengkap berikut sarana dan pra-sarana penunjang,” jelasnya. Kemudian, bentuan bagi pembudidaya ikan hias dengan kuota empat kelompok. Paket yang diberikan mulai aquarium, indukan, pakan dan sarana pra-sarana penunjang. Selain itu, pembudidaya akan mendapatakan bimbingan teknis terhadap usaha budidaya ikan hias. “Bagi nelayan. Berupa pemberian bahan bakar untuk 400 nelayan setiap perahu mendapat Rp500 ribu. Ada 24 mesin berkapasitas 20 PK dan 22 PK. Itu untuk nelayan tangkap yang terdampak pandemi Covid-19,” katanya. “Hasil dari nelayan tangkap, pembudidaya maupun pengolahan pangan akan dibeli oleh pemerintah yang kemudian dibagikan kepada warga. Baik lembaga keagamaan, pendidikan dan warga terdampak pandemi Covid-19,” pungkasnya. (sep/din)

Sumber: