Diduga Depresi Belajar Daring Siswi Meninggal
MAUK-Seorang siswi SMA negeri berinisial ST asal Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, meninggal dunia, Kamis (12/11). Sebelum meninggal dunia, siswi kelas 12 sempat dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) Grogol, Jakarta Barat, diduga depresi berat. Keluarga menduga ST depresi karena banyaknya tugas belajar daring selama masa pandemi Covid-19. Saat ditemui Tangerang Ekspres di rumah duka, Senin (16/11), sang ayah membenarkan bahwa putri keduanya itu sempat dirawat di RSJ Grogol. "Keterangan dari dokter di rumah sait, anak saya terganggu psikologisnya," katanya dengan wajah sedih. Ia menyebutkan, selama pandemi Corona, putrinya disibukkan dengan tugas-tugas sekolah secara online. Ia melihat, waktu anaknya tersita dengan pola belajar online. "Sudah ya pak. Semakin saya cerita tentang anak saya, saya semakin sedih lagi. Jadi keinget terus anak saya. Doakan anak saya husnul khotimah. Saya anggap apa yang dialami ini adalah musibah," ucapnya. Di tempat yang sama, ketua RW setempat Minan menuturkan, sebelumnya ST sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tangerang. Kemudian pihak rumah sakit swasta itu merujuk ST ke RSJ Grogol. "ST sempat dirawat di RSJ Grogol selama beberapa hari," tuturnya. Kondisi pihak RSJ Grogol memberikan kabar kondisi kesehatan ST ngedrop. "Oleh sebab itu, keluarga membawa pulang ST ke rumahnya. Hingga akhirnya ST tutup usia. Mari kita doakan ST husnul khotimah," ujarnya. Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Banten M. Nawa Said Dimyati mendukung jika Pemprov Banten akan membuka pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19 di dua kabupaten. Yakni di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Tangerang yang saat ini sudah masuk zona kuning (risiko rendah) Covid-19. Nawa yang juga sebagai koordiantor Komisi V mengatakan, dengan keluarnya dua kabupaten tersebut dari zona oranye dan masuk ke zona kuning, penyebaran virus Corona bisa dikatakan lebih aman dari sebelumnya. “Apalagi nanti akan ada vaksin Covid-19 di Banten. Itu akan semakin bisa diminimalisir penyebaran Corona. Saat ini Pandeglang dan Kabupaten Tangerang sudah tidak merah lagi melainkan kuning jadi tingkat penyebaran di wilayah tersebut menurun,” kata Nawa kepada wartawan, di Pandeglang, Senin (16/11). Dikatakan Nawa, saat ini para siswa sudah jenuh dengan pembelajaran dalam jaringan (daring). Ditambah lagi efektivitas pembelajaran dengan metode daring menggunakan telepon genggam, pengetahuan para pelajar sangat kurang. Dengan kondisi seperti itu, Politisi Partai Demokrat Banten mendukung pemerintah agar membuka kembali pembelajaran tatap muka pada Desember di dua kabupaten yang saat ini sudah masuk zona kuning. “Pendidikan itu tidak hanya transfer ilmu pengetahuan saja. Tapi juga mentransfer nilai-nilai kehidupan, dengan tatap muka. Maka dua hal tersebut bisa dilakukan secara bersamaan. Untuk itu saya mendukung rencana dibukanya sekolah tatap muka,” tuturnya. (zky/mg-5)
Sumber: