OPD Harus Kreatif

OPD Harus Kreatif

SETU-Sepekan ini, Pemkot Tangsel menggelar forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Even ini adalah, ajang menenentukan kegiatan pada 2018. Bahannya, usulan dari kecamatan se-Kota Tangsel. Dalam kegiatan ini, seluruh OPD diminta untuk tidak mencoret usulan kecamatan.

Hal ini, disampaikan Walikota Airin Rachmi Diany terkait, pengalaman masa lalunya. Menurutnya, beberapa tahun lalu ia masih mendapatkan laporan warga bahwa ada usulan yang belum direalisasikan. Padahal, sudah disampaikan dalam beberapa musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

Maka itu, Airin memastikan agar usulan program yang sudah masuk dari tiap kecamatan tidak boleh ada yang dipangkas. Menurutnya, saat ini, OPD tinggal menganalisa usulan yang ada dengan memastikan titik lokusnya dan nilai anggarannya.

“Tidak boleh lagi mencoret usulan di F1 (usulan kecamatan, red), pastikan saja titik lokus dan besaran anggarannya. Karena usulan yang ada belum diketahui secara pasti besaran harganya, dikroscek kembali dan pastikan 2018 direalisasikan,” ujarnya.

Selain itu, Airin juga meminta agar, program yang dibuat harus didasarkan pada indikator program dan target. Indikator tersebut tertuang sudah dituangkan dalam peraturan daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah disepakati bersama DPRD Kota Tangsel.

Untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) misalnya, indikator program itu antara lain, capaian partisipasi pendidikan SD dan Madrasah Ibtidayah 99,99 persen, SMP 97,10 persen, serta pembinaan tenaga kependidikan 75 persen.

“Indikator program lainnya dalam hal kebudayaan dan program-program lainnya harus sesuai dengan output atau target yang sesuai dengan RPJMD,” tambahnya.

Terkait pernyataan Airin yang melarang OPD menghapus usul kecamatan, Plt Kepala Dindikbud Tangsel Taryono memastikan bahwa semua program yang mereka buat sesuai dengan keinginan warga dan mencakup program pemerintah.

“Menyesuaikan dengan visi dan misi Tangsel serta RPJMD maka, pengembangan pendidikan difokuskan pada peningkatan pelayanan kualitas pendidikan,” tuturnya.

Plt Kepala Dinkes Tangsel Listya Windyarti pun mengungkapkan hal sama. Pada tahun 2018, kata dia, Dinkes di antaranya akan membangun satu Puskesmas. Ini merupakan usulan dari warga dalam musrenbang kecamatan.

Di tahun itu juga, Dinkes memiliki 20 program dengan 98 kegiatan. Seperti, usulan pembangunan Puskesmas ke Dinas Bangunan dan Penataan Ruang, memindahkan Puskesmas Setu dan Ciputat. Juga, melanjutkan akreditasi Puskesmas, gerakan hidup sehat, gerakan Jumantik, Sijari Emas dan lainnya. (mg-22/bud/esa)

Sumber: