Banyak Warga Gadaikan Barang, Untuk Bertahan Hidup di Tengah Pandemi
JAKARTA-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan kajian cepat terhadap Lembaga Pembiayaan Mikro (LPM) di tengah pandemi Covid-19. Hasilnya banyak nasabah menarik uang. Sehingga jumlah simpanan di LMP menurun. Begitupun dengan jumlah nasabah yang menyimpan uangnya juga turun. LPM meliputi lembaga penyalur kredit kepada usaha mikro atau kecil seperti badan perkreditan rakyat (BPR) dan badan pembiayaan rakyat Syariah (BPRS). Kemudian lembaga keuangan mikro (LKM), lembaga keuangan mikro Syariah (LKMS), PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, koperasi simpan pinjam, dan pegadaian. Hasil kajian itu menyebutkan selama pandemi Covid-19 jumlah simpanan nasabah di berbagai jenis LPM menurun 40 persen. Jumlah penurunan simpanan yang cukup tajam terjadi di koperasi, koperasi Syariah, LKM, dan LKMS sebanyak 71,6 persen. Lalu di BPR dan BPRS turun 68,5 persen. ’’Banyak nasabah menarik uangnya untuk bertahap hidup selama pandemi,’’ kata Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Tuti Ermawati kemarin (15/10). Kemudian jumlah nasabah yang menabung mengalami penurunan 42,2 persen. Perinciannya adalah jumlah nasabah yang menabung di koperasi dan BPR turun sampai 66,2 persen dan 57,8 persen. Sebaliknya di pegadaian justru ada peningkatan jumlah nasabah yang menabung. Peningkatan nasabah di pegadaian mencapai 56,8 persen. Peningkatan ini menunjukkan banyak masyarakat yang menggadaikan barangnya untuk kebutuhan hidup. Tuti mengatakan di tengah pandemi Covid-19 LPM cukup kreatif menjalankan mitigasi mengatasinya tingginya penarikan dana oleh nasabah dan investor. Diantaranya adalah terus melakukan edukasi kepada nasabah dan investor supaya tidak menarik dananya. Sekitar 46 persen LPM melakukan upaya edukasi ini untuk menjaga keuangan mereka. Dari kajian cepat itu tim Pusat Penelitian Ekonomi LIPI mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Diantaranya untuk jangka pendek adalah pemberian dukungan likuiditas kepada LPM. ’’Utamanya koperasi,’’ kata Tuti. Selain itu pemerintah dapat meningkatkan peran LPM dalam penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk usaha mikro dan kecil (UMK). Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI Tri Nuke Pudjiastuti mengatakan jika bicara pandemi Covid-19, kemungkinan besar akhir tahun ini sudah ada vaksin. Tetapi bicara ekonomi, tidak semudah membalikkan tangan. ’’Sudah divaksin, tetapi untuk mengembalikan perekonomian tidak bisa cepat dan membutuhkan effort sendiri,’’ katanya. Dia berharap kajian cepat itu dapat memberikan gambarang saat ini sekaligus untuk menyusun strategi penanganan ke depan. (jpg)
Sumber: