WASPADA PRESSING KETAT
Persita serius menyiapkan pertandingan terakhir putaran pertama di Grup 2 Kompetisi Liga 2 kontra Perserang, Kamis (13/7) sore di Stadion Maulana Yusuf. Terutama untuk mengatasi pressing ketat yang saat ini menjadi karakter permainan skuat asuhan Zaenal Abidin pada beberapa pertandingan terakhir. Soal karakter permainan Perserang yang cukup mahir memainkan pressing ketat saat pemain lawan menguasai bola dikemukakan Wawan Hermawan, Pelatih Popnas Banten. Tim Popnas Banten pernah merasakan ketatnya pressing pemain Laskar Singandari, julukan Perserang, saat berujicoba pada Ramadan lalu. Tim Popnas yang hampir seluruhnya dihuni pemain Persita U-17 merasakan betul bagaimana pemain Perserang memberikan tekanan kepada pemain yang menguasai bola dengan mengepung hingga empat pemain. Tekanan ketat Heryansyah dkk mengakibatkan Perserang mampu menyamakan skor menjadi 1-1. "Kami kebobolan dari sisi pemain yang baru bergabung dengan tim Popnas, dimana kekompakan dengan pemain yang lain belum tumbuh. Akibat, saat tekanan datang dia tak siap dan itu dimanfaatkan oleh pemain Perserang," ungkap Wawan. Wawan menyarankan jika Persita ingin menuai poin penuh maka butuh kesiapan dalam tiga hal. Pertama adalah permainan yang mengutamakan pertahanan solid dan serangan balik yang efisien dan cepat. "Perserang kemungkinan akan tampil keluar menyerang karena mereka ingin mengamankan poin di kandang, pemain inti mereka sangat mengerti bagaimana melakukan pressing ketat kepada pemain. Persita harus memancing pemain mereka sampai ke garis pertahanan sehingga menciptakan celah yang bisa dimanfaatkan pemain untuk melakukan serangan balik," jabar mantan asisten pelatih Persita itu. Kesiapan yang kedua adalah memanfaatkan kecepatan pemain di sisi kanan dan kiri lapangan serta gelandang serang untuk bisa melakukan serangan balik yang cepat dan mematikan. Hal ini berdasarkan pengamatan Wawan untuk memanfaatkan kelemahan bek Perserang yang dikomandoi mantan bek Persita U-21 Heru Setiawan. Menurut pengamatan Wawan, lini belakang Perserang lamban dalam mengantisipasi pemain yang memiliki kecepatan dan mampu memanfaatkan lebar lapangan untuk memberi umpan ke kotak penalti. Kesiapan ketiga adalah kesabaran pemain dalam mengatasi tekanan ketat pemain Perserang. Karena, diamati pria pemilik Lisensi A PSSI ini pemain Persita terutama beberapa pemain senior masih terlihat kurang sabar saat mendapat tekanan. "Ini yang menjadi kunci mereka untuk bisa membuat gol, karena saat hilang konsentrasi mereka bisa kuasai bola dan langsung menekan ke kotak penalti," ulas Wawan. Permainan Perserang yang mengandalkan pressing ketat diakui Wiganda Saputra dan Mukti Ali Raja Asisten Pelatih Persita yang menyaksikan pertandingan Perserang kontra PS Bengkulu, Minggu (9/7) sore. "Tekanan yang diberikan pada pemain lawan terbilang intens, mereka mengepung pemain dan zona penguasaan bola. Permainan mereka berbeda dengan apa yang diperlihatkan saat kita berujicoba April lalu, mereka lebih militan," ucap Mukti. Diakui Wiganda Saputra, Persita telah mengantisipasi segala kemungkinan permainan Perserang di lapangan nanti. Baik dengan pressing ketat maupun permainan bertahan dengan menggunakan pertahanan berlapis di setengah lapangan. "Intinya kami akan memaksimalkan yang kami latih saat pertandingan agar raihan tiga poin menjadi kenyataan. Kami ingin kembali ke puncak klasemen di akhir putaran pertama ini," tukasnya. (apw)
Sumber: