Warga Miskin Belum Terima Bantuan Pemerintah

Warga Miskin Belum Terima Bantuan Pemerintah

KRONJO – Nenek Kamdiah, merupakan salah satu warga yang begitu terdampak ekonomi di masa pandemi. Perempuan lanjut usia (lansia) ini hidup sendiri dalam kemiskinan. Tepatnya di Desa Cirumpak, RT 08/02, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Ketika yang lain antri mengambil Biaya Sosial Tunai (BST) dari pemerintah. Perempua ini hanya termangu di gubuknya yang beralaskan tanah dengan luas sekitar 3×4 meter persegi terbuat dari anyaman bilik bambu. Di kediamannya, terlihat tungku kayu dan beberapa ember air yang ia angkut dari kali dengan jarak sekitar 100 meter dari kediamanya. Saat mau mandi dan buang hajat, perempuan renta ini harus berjalan kaki menuju kali. Karena di kediamannya tidak ada tempat mandi cuci kakus (MCK). Sebenarnya, Kamdiah memiliki anak Darsiah yang tidak jauh dari kediamannya. Namun kehidupannya juga tidak layak. Meskipun sudah terlihat tua, Kamdiah tidak pikun. Tepat di hari ulang tahunnya saat saat nenek ini menunjukkan identitas berupa kartu keluarga (KK) dan KTP. Kamdiah mengatakan, dirinya hidup sebatang kara sejak puluhan tahun lamanya. Kehidupannya ditopang oleh warga yang mengasihinya memberikan bantuan ala kadarnya. Kamdiah mengaku tidak ada bantuan sosial dari pemerintah yang diterimanya untuk menopang kehidupannya. Baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta bantuan sosial dampak pandemi covid-19. “Begini saja setiap hari, sembahyang dan mengumpulin air untuk wudhu dari kali,” ujar Kamdiah di atas bale bambu gubuknya. Meski Kamidah hidup dalam kemiskinan, ia tetap bersyukur dengan apa yang ia miliki selama ini. Ia juga tidak begitu mempersoalkan meski sampai saat ini belum menerima bantuan. Namun ia tetap berharap jika pemerintah memberikan bantuan kepada dirinya. “Saya tidak munafik jika membutuhkan bantuan dari pemerintah. Namun jika belum mendapatkannya, saya akan bersabar. Mungkin belum rezekinya,” ucap Kamidah. Ketua RT 08/02 Samudi mengatakan, Kamdiah memang hidup sendiri sejak lama dan pihak desa kerap mengunjungi kediamannya. “Kamdiah sebenarnya sudah diajukan agar bisa dapat BST pusat. Namun, sampai tahap bantuan ke III, Kamdiah tidak terdaftar sebagai penerima BST,” ujar Samudi. Sementara, Kepala Desa Cirumpak H. Ridwan Afif membenarkan, jika Kamdiah sudah didata untuk menerima BST bersama 1700 KK lainnya di Cirumpak. “Tapi saat penerimaan BST, namanya tidak terdaftar. Bahkan dari seribuan lebih yang didata. Cuma 181 KK warga yang dapat BST di desa Cirumpak BST dari pusat,” ucapnya. Lanjutnya, BST dari Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang belum turun di wilayahnya meskipun dari pusat sudah tahap ke tiga. “Berdasarkan pantauan langsung saya ke desa ini. Sebanyak 9 orang yang seperti Kamdiah, tinggal di bilik bambu dan sebatang kara. Mereka tidak terdaftar di PKH, atau BPNT. Pun BST juga tidak dapat. Kecuali dari dana desa BLT yang kemarin kami berikan,” pungkasnya. (din/mas)

Sumber: