RSU Banten Tangani Tujuh PDP
SERANG-Pasca ditetapkan sebagai rumah sakit (RS) pusat rujukan Covid-19, Rabu (25/3), Rumah Sakit Umum (RSU) Banten sudah menangani pasien Covid-19. Diketahui, untuk mengantisipasi melonjaknya pasien, Pemprov Banten menunjuk RSU Banten sebagai RS Khusus Covid-19. Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Banten yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, hingga saat ini, RSU Banten sudah menangani tujuh pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. "Yang masuk sudah tujuh orang. Tetapi saat ini kami sedang menunggu rujukan dari 14 rumah sakit. Karena RSU Banten adalah RS rujukan pusat covid se-Provinsi Banten. Oleh karenanya, kami hanya menerima pasien rujukan PDP yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se Provinsi Banten," katanya saat dihubungi melalu WhatsApp, Rabu (25/3). Dijelaskan Ati, RSU Banten hanya akan melakukan pengambilan sampel swab (air liur) jika pasien yang dirujuk belum melakukannya di RS pertama. "Kecuali, bila swab sudah dilakukan di RS pertama, kami tidak melakukan. Pemeriksaan swab ulang menunggu hasil dari pemeriksaan yang pertama. Dan masing-masing RS sedang menyiapkan pasien-pasien yang akan dirujuk. Sejauh ini kami masih memprioritaskan rujukan dari RS di wilayah Provinsi Banten," jelas Ati. "Kami juga melakukan skrining melalui PIC (person in charge) di masing-masing RS yang akan merujuk ke PIC di RSU Banten untuk menjelaskan kondisi pasien yang akan dirujuk tersebut," sambungnya. Terkait rencana rapid tes, lanjut Ati, Provinsi Banten mendapatkan 3.600 rapid test dari pemerintah pusat yang akan didistribusikan ke delapan kabupaten/kota dan RSU Banten sebagai RS pusat rujukan Covid-19 di Banten. Rapid test sendiri akan diprioritaskan untuk PDP, orang dengan pengawasan (ODP), petugas kesehatan yang kontak dengan PDP, masyarakat yang melakukan kontak dengan kasus positif. "Bantuan rapid test dari pemeritah pusat baru kami terima tadi pagi, dan besok (hari ini) akan kami distribusikan ke Dinkes kabupaten/kota dan RSU Banten. Senin kemarin kami juga menerima bantuan APD (alat pelindung diri) berupa baju cover sebanyak 5.000 buah, dan ini pun sudah kami distribusikan melalui dinkes kabupaten/kota dan RSU Banten," katanya. "Untuk itu, kami juga melakukan upaya menekan angka (penyebaran) Covid-19 di Banten. Di antaranya, melakukan komunikasi risiko secara langsung dan tidak langsung, fisical distancing (tidak melakukan kontak fisik), disinfektan tempat-tempat umum, WFH (work from home/bekerja dari rumah), sekolah dari rumah, tracing kontak klinis dan non klinis, penambahan ruang isolasi, pengendalian harga dan ketersediaan bahan pokok dan alat-alat kesehatan," tambah Ati. Terkait kapasitas ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di RSU Banten, Ati menuturkan sebanyak 250 ruang. Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga media, pihaknya juga menyiapak 650 orang yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga penunjang umum. Pihaknya juga terus menambah sarana dan prasarana diantaranya dengan 17 unit hepa filter, menambah 37 unit ruang ventilator dalam dua tahap, serta menyediakan berbagai ruang sesuai standar prosedur. "RSUD Banten akan melakukan operasional khusus pada 25 Maret 2020," ujarnya. Sehari sebelumnya, DPRD Banten langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak). Hal itu dilakukan untuk mengecek langsung persiapan RSU Banten dalam menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19. Ketua DPRD Banten, Andra Soni mengaku mulai puas dengan kesiapan dari ruang-ruang isolasi RS Banten, menjelang perubahan status RS Banten menjadi RS Covid-19 yang akan mulai diterapkan pada hari besok. Menurutnya, berbagai peralatan medis dan kelengkapan kesehatan lainnya juga sudah mulai terlihat. Termasuk ruang-ruang isolasi bagi penanganan pasien Covid-19 kondisinya semua sudah apik. Kendati masih ada sejumlah perbaikan yang harus terus dipenuhi nantinya. Harapannya, agar nantinya RS Banten ini benar-benar siap untuk menangani semua pasien Covid-19 yang masuk. Ratusan tenaga medis telah dipersiapkan untuk menangani pasien Covid-19 di RS Banten yang akan diterjunkan mulai besok. "Sudah sangat terlihat. Dan mudah-mudahan ke depan kita benar-benar siap," kata Andra usai sidak di RSU Banten, Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa (24/3). Andra mengaku, DPRD Banten mendukung penuh terhadap langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak RS Banten dalam menangani pasien Covid-19, termasuk mengenai anggaran agar kedepan nantinya bisa ditambah apabila dirasa masih belum cukup. Terpisah, Dirut RSUD Banten, Danang Hamsah Nugroho mengatakan, tenaga medis yang diturunkan untuk menangani pasien Covid-19 selama 14 hari ke depan tidak diperkenankan pulang ke rumah. (tb/tnt)
Sumber: