Transaksi Gadai Emas Tembus Rp1 Miliar di Pengadaian

Transaksi Gadai Emas Tembus Rp1 Miliar di Pengadaian

PALEMBANG - Tren transaksi di Kantor Pegadaian CabangPalembang, mengalami perubahan pasca-Lebaran. Jika jelang Lebaran, banyak nasabah yang menebus untuk memakai perhiasan emasnya di Hari Raya Idulfitri 1438 H. Kini, giliran nasabah banyak yang menggadaikan lagi emasnya. Terpantau kemarin (3/7), nasabah sudah terlihat antre sekitar pukul 07.30 WIB, meski Kantor Pegadaian baru buka pukul 08.00 WIB. “Rata-rata nasabah mau gadai barang untuk modal setelah Lebaran," kata Joko Prasetyo MM, kepala Kantor Cabang Pegadaian Palembang. Modal kerja (moker) yang disiapkan pihaknya tembus mendekati angka Rp1 miliar. Dimana paginya, sudah disiapkan Rp500 juta yang dibagikan ke unit-unit kantor Pegadaian dan bank yang melayani pembayaran non-tunai. “Siangnya pegawai yang khusus melayani pembayaran non-tunai, minta tambah lagi untuk membayar pinjaman nasabah,” ungkapnya. Kebanyakan, sambung Joko, nasabah meminjam modal di atas Rp5 juta. Barang yang digadaikan, 80 persen berupa perhiasan karena barang itu paling mudah digadaikan. Tren tebus jelang Lebaran dan gadai lagi usai Lebaran, menurutnya sudah rutin tiap tahun. ”Sudah jadi fenomena, jadi tidak kaget lagi," imbuhnya. Salah seorang nasabah asal Kecamatan Plaju, Arsad, datang ke KantorPegadaian Cabang Palembang, bukan untuk menebus atau menggadaikan barangnya. Tapi melapor karena belum bisa menebus perhiasan gelangnya. “Takut perhiasan saya dilelang karena sudah jatuh tempo, nanti tidak bisa beli emas baru lagi, harganya sekarang mahal," tuturnya. Diakui Arsad, dia memilih menggadaikan gelang ke Kantor Pegadaian karena prosesnya lebih lebih cepat dan potongannya kecil. Selain itu, barangnya tidak “hilang” seperti halnya dijual. Apalagi gelang emas itu milik ibunya, terpaksa digadaikan untuk modal usaha. “Nilai gelangnya sekitar Rp10 juta,” pungkasnya. (uni/air/ce1)

Sumber: