Evaluasi Timnas U-22, Mencari Solusi Dalam Tekanan

Evaluasi Timnas U-22, Mencari Solusi Dalam Tekanan

JAKARTA - Salah satu faktor kekalahan Indonesia atas Myanmar dalam ujicoba internasional di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, 21 Maret lalu, adalah skema permainan dalam latihan, tidak mampu diterapkan oleh para pemain di dalam lapangan. Sadar dengan itu, Luis Milla melakukan sejumlah evaluasi.

Asisten Milla, Bima Sakti menuturkan, semua pemain langsung diajak untuk melihat rekaman pertandingan selama dua hari terakhir. Sejumlah kesalahan yang dilakukan oleh pemain, langsung di evaluasi oleh pelatih asal Spanyol itu. "Sementara pemain yang sudah menjalani skema latihan dengan baik, tetap diberikan apresiasi," kata Bima.

Dia lantas menjelaskan, dalam pertandingan melawan Myanmar tersebut, Bagas Adi Nugroho dkk tidak mampu bermain bola-bola pendek dan cepat seperti yang selama ini mereka terapkan dalam latihan. Alasan pemain saat itu, lanjut Bima, karena pemain berada dalam tekanan permainan lawan.

Memang, dalam laga yang berujung untuk kekalahan Indonesia denhan skor 1-3 itu, The White Angels -julukan Myanmar- melakukan presing ketat di area Indonesia. Hasilnya, tuan rumah hanya bisa melakukan counter attack dengan mengandalkan long passing ke wilayah pertahanan lawan, meski sebagian besar tidak berjalan efektif.

Nah, agar kejadian tersebut tidak kembali terulang dalam laga berikutnya, Milla lantas melakukan sedikit modifikasi dalam latihan di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, pagi kemarin. Pola latihan masih tetap dengan mengutamakan satu dan dua sentuhan dengan aliran bola yang sangat cepat.

Namun, bila tim berada dalam tekanan, Milla langsung menginstruksikan para pemain bermain menjauh dengan memanfatkan lebar lapangan. Direktur teknik PSSI, Danurwindo menambahkan bahwa, para pemain diharapkan bisa memiliki problem solving di dalam lapanga. "Ketika strategi pertama mengalami kebuntuan, pemain harus bisa mencari solusi," jelasnya.

Sementara itu, Andy Setyo. salah satu bek Timnas U-22 yang diproyeksikan untuk tampil di SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia itu mengungkapkan, salah satu faktor kekalahan dari Myanmar tersebut karena belum ada pengertian antara sesama pemain. "Waktu melawan Myanmar, belum ada chamistry antara pemain. Tapi, itu akan terjadi seiring waktu," kata Andy. (jpnn/apw)

Sumber: