Hasil Tes Corona Jokowi dan Menteri tak akan Diungkap, Wisma Atlet jadi Ruang Isolasi

Hasil Tes Corona Jokowi dan Menteri tak akan Diungkap, Wisma Atlet jadi Ruang Isolasi

JAKARTA -- Pemerintah mengantisipasi jumlah pasien positif virus Corona yang terus bertambah. Selain 132 rumah sakit yang ditunjuk, pemerintah kini melibatkan rumah sakit BUMN, RS swasta maupun RS TNI/Polri. Bahkan, Wapres mengungkap, pemerintah menyiapkan Wisma Atlet untuk menjadi lokasi isolasi pasien Corona. "Pemerintah sudah menambah sekarang ini rumah sakit bukan hanya 132 RS, tapi rumah sakit swasta, BUMN, RS TNI/Polri, bahkan pemerintah juga sudah menyiapkan Wisma Atlet ya," ujar Wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Jakarta, Rabu (18/3). Ma'ruf menerangkan, Wisma Atlet disiapkan untuk pasien Corona yang tidak bisa dirawat di rumah, namun kapasitas rumah sakit sudah penuh. Ia mengungkap, setidaknya ada 1.800 tempat tidur yang disiapkan untuk pasien isolasi Corona. "Wisma atlet untuk mereka yang memang tidak bisa dirawat di rumah, sebab bagi mereka yang bisa di rumah dianjurkan perawatan di rumah dan kalau mereka tidak bisa maka selain RS-RS yang sudah ada," ujarnya. Ma'ruf juga memastikan ketersediaan perlengkapan seperti masker dengan memperbanyak produksi dalam negeri. Ia mengatakan, kalau produksi dalam negeri tidak terpenuhi, maka pemerintah membuka impor masker dari luar. Sementara itu, otoritas kesehatan Indonesia tak akan mengungkap hasil tes Covid-19 yang dilakukan terhadap para pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menterinya. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap para pejabat negara bersifat general check up. Artinya, hasil pemeriksaan merupakan wewenang dan hak masing-masing personel yang diperiksa. "Hasilnya sudah kami berikan kepada masing-masing yang bersangkutan. Kami tidak akan pernah mengungkap tentang hasil ini karena ini sifatnya general check up. Kecuali kalau dia pasien atau penderita (positif Covid-19), memang kita akan hitung," jelas Yuri, Rabu (18/3). Yuri pun menegaskan, tidak diungkapkan hasil tes Covid-19 para pejabat negara bukan menunjukkan pemerintah tidak transparan. Ia mengatakan, itu memang prosedur medis yang harus dijalani. Presiden Jokowi dan seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju menjalani tes kesehatan untuk memastikan diri mereka tidak terinfeksi virus corona. Tes kesehatan terhadap seluruh pejabat negara dilakukan terlebih setelah diumumkan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif Covid-19. Para pejabat tinggi pun harus menjalani pemeriksaan kesehatan lantaran dianggap pernah melakukan kontak dengan Menhub Budi. Hingga saat ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hingga saat ini masih dirawat di RSPAD Gatot Subroto karena positif virus Corona atau Covid-19. Pelaksana tugas (Plt) Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan hari ini mendapatkan kabar mengenai kondisi Budi. “Barusan saya tanya sekitar pukul 02.00 WIB, keadannya stabil. Ya, sedikit membaik,” kata Luhut dana video conference, Rabu (18/3). Meskipun tidak menyebutkan secara detil, Luhut mengakui adanya sedikit masalah dengan kondisi Budi saat ini. Untuk mengetahuinya lebih jelas, Luhut memastikan masih harus menunggu hasil pemeriksaan tiga hari ke depan. Luhut meminta semua pihak dapat membantu kesembuhan Budi. Sebab, selama ini banyak berperan dalam mengemban tugasnya sebagai Menteri Perhubungan. Dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi Budi yang saat ini masih dirawat di rumah sakit. Meskipun begitu, Luhut senang hari ini (18/3) dokter dari RSPAD memberitahu kabar ada perkembangan yang baik dari kesehatan Budi.(rep)

Sumber: