Rela Tak Digaji Agar Pemain Bisa Sekolah

Rela Tak Digaji Agar Pemain Bisa Sekolah

Tenaga dan pikiran akan dicurahkan secara maksimal oleh Zulhandikar Batubara dalam melatih pesepakbola yang ada di Kabupaten Tangerang dan Banten. Terutama dalam membantu Wawan Hermawan Pelatih kesebelasan Popnas Banten dan Persita U-17 yang sebentar lagi mentas di level nasional. Namun untuk urusan dana dalam membina pemain sepakbola pelatih kelahiran Binjai, Sumatera Utara ini angkat tangan. Hanya saja ia punya kiat dalam menghasilkan 'uang' untuk bisa mendukung sukses pemain binaannya dalam segala aspek pembinaan sepakbola modern, khususnya pendidikan formal. Zul, sapaan Zulhandikar, berprinsip pemain terbaik harus mendapat pendidikan terbaik. Dan itu diberlakukan buat pemain kesebelasan Popnas Banten yang juga pemain Persita U-17. Sebagian pemain yang mengantar Banten juara kedua Popwil 2016 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan juara Liga Suratin Banten 2017 berusaha  ditempatkan di sekolah Islamic Village Citra Raya. Hanya karena secara finansial ia tak sanggup memberi sokongan, pria kelahiran 14 Maret 1969 pun memberanikan diri berbicara kepada pimpinan sekolah Islamic Village Citra Raya. Mantan pemain PSKB Binjai menjaminkan gajinya selama melatih tim sepakbola pada sekolah favorit di Kabupaten Tangerang itu agar pemain mendapat bea siswa. "Biarlah saya tak terima gaji asal pemain bisa sekolah di tempat yang terbaik, pendidikan sangat penting buat pemain sepakbola. Pendidikan membuat pemain memiliki wawasan yang luas dalam bermain dan menyerap teknik dan taktik yang diberikan pelatih," ucap Zul. Berharap Dapat Kesempatan Kursus Lisensi C AFC Memberikan ilmu sepakbola yang terbaik kepada pemain Popnas Banten serta Persita U-17 menjadi salah satu kunci utama mantan pelatih Kecamatan Kelapa Dua dan Pakuhaji ini dalam melatih. Ia pun sadar sebagai pelatih dirinya harus terus menambah ilmu kepelatihan yang dimilikinya. Untuk itu Zul sangat berharap dirinya mendapat kesempatan meningkatkan lisensi kepelatihan yang dimilikinya yakni lisensi D PSSI menjadi lisensi C AFC. Dan itu hanya dimungkinkan jika dirinya mendapat rekomendasi dari Persita sebagai induk tim Persita U-17. "Perkembangan sepakbola saat ini sangat pesat, melatih pemain usia dini juga membutuhkan ilmu sepakbola kekinian. Saya sangat ingin bisa menambah ilmu saya agar bisa lebih bermanfaat buat sepakbola Kabupaten Tangerang dan miningkatkan kemampuan pemain yang ada," tukasnya. Manajer I tim Popnas Banten, Nico Vata Nen, menyatakan salut dengan dedikasi yang ditunjukkan Zul. Padahal Zul menggantungkan asap dapur keluarganya sebagai pelatih. "Sulit mencari sosok seperti Zul, saya berharap keinginan dia untuk meningkatkan kualitas diri sebagai pelatih bisa didengar pemangku kebijakan sepakbola di Tangerang dan Banten," harap Nico. (apw)

Sumber: