Pemkot Targetkan Masuk Tiga Besar MTQ Provinsi Banten ke-16

Pemkot Targetkan Masuk Tiga Besar MTQ Provinsi Banten ke-16

SERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang siap bersaing dengan daerah lainnya yang ada di Provinsi Banten dalam Mustabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-16 tingkat Provinsi Banten. Pemkot menargetkan masuk dalam tiga besar. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin seusai rapat persiapan MTQ ke-16 tingkat Provinsi Banten di aula Sekretariat Daerah (Setda) Kota Serang, Rabu (4/3). Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Tb Urip Henus, Asisten Daerah (Asda) II Djoko Sutrisno, dan beberapa perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Serang. Subadri mengatakan, dalam MTQ tersebut, pihaknya tidak memiliki target spesifik dalam beberapa bidang yang dilombakan di MTQ tersebut. Hanya saja ia menginginkan Kota Serang mendapat peningkatan dari peringkat ke-8 yang dicapai tahun lalu. “Target spesifik itu tidak ada, hanya saja kami ingin ada peningkatan peringkat dengan masuk ketiga dari MTQ tingkat Provinsi tersebut,” katanya kepada wartawan. Menurut dia, untuk meningkatkan peringkat tersebut, pihaknya telah melakukan pembinaan-pembinaan khususnya qori dan qoriah di Kota Serang. Sehingga, harapan tersebut benar-benar tercapai. “Tentu kami berikan pembinaan, melalui LPTQ kami yakin bisa mencapai harapan tersebut,” ujarnya. Subadri juga mengatakan pihaknya berencana menggunakan batik khas Kota Serang sebagai seragam peserta lomba MTQ asal Kota Serang. Hal ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan motif batik Kota Serang ke daerah lain yang ada di Provinsi Banten. “Karena kami ingin menunjukkan kepada daerah lain, khususnya yang ada di Provinsi Banten, bahwa Kota Serang sudah memiliki batik. Alhamdulillah kami pun sudah mematenkan enam motif khas batik Kota Serang. Di antaranya, motif Menara Banten, Sate Bandeng, Sawung Patok, dan motif Batik Bedug,” paparnya. Kepala Bagian Kesra Setda Kota Serang Hudori mengatakan, pembinaan terus dilakukan sejak beberapa minggu lalu hingga menjelang hari perlombaan. Pembinaan tersebut juga dibina oleh pembina yang professional. “Jadi pembinaan tidak putus, karena kami juga ingin meningkatkan peringkat yang tadinya juara satu dari terbawah bisa meningkat ke peringkat tiga besar. Kami ingin mendapatkan nilai yang bagus, terutama cabang unggulan seperti tilawah dan lainnya,” katanya. (mam/tnt)

Sumber: