Latihan Pendekar Kurang Maksimal Jelang Liga 2
Persiapan Persita jelang Liga 2 (sebelumnya divisi Utama) terpantau masih kurang maksimal dalam program latihan dua pekan ini. Bahkan pekan ini setelah libur dua hari usai menjalani pertandingan Road Show di Teluknaga, Minggu (19/3) sore Persita baru menjalani satu kali latihan.
Kemarin pagi latihan Persita urung digelar karena hujan lebat yang mengguyur Kota Tangerang. Sehingga pekan ini Pendekar Cisadane total hanya dua kali latihan dan sekali pertandingan Road Show kontra Sukadiri, Sabtu (25/3) sore.
Sinyal persiapan kurang maksimal juga terlihat dari jadwal ujicoba selain laga Road Show yang dilangsungkan pekan ini. Dari data program latihan Persita yang diumumkan di awal minggu setiap pekannya saat meeting dengan pemain, semestinya Egi Melgiansyah dkk melakoni ujicoba pekan ini pada Rabu (22/3) sore.
Banur sempat menyebut pihaknya ingin melakukan ujicoba kontra timnas PPLM (Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa) bentukan Kemenpora di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Namun hingga kemarin, saat ditanya tak ada penjelasan yang pas terkait batalnya ujicoba.
Banur saat ditemui usai latihan tak berucap apapun seraya mengangkat bahu dan berlalu dari hadapan wartawan. Demikian juga saat dikonformasi dengan manajemen tim Ungu, tak ada jawaban mengenai ujicoba yang semestinya digelar rutin sepekan sekali diluar pertandingan Road Show ke kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tangerang.
Padahal ujicoba berkualitas dengan tim satu level atau diatas Persita seperti pernah diungkapkan Banur saat membatalkan keikutsertaan tampil di Dirgantara Cup di Sleman awal Maret lalu sangat dibutuhkan. Karena ujicoba tersebut adalah kompensasi dari perubahan rencana program yang dijalankan di Dirgantara Cup.
"Kami membatalkan keikutsertaan di Dirgantara Cup karena manajemen ingin tim mendekatkan diri pada pendukung setia Persita dengan Road Show. Saya setuju tapi berharap ada ujicoba pengganti dan Alhamdulillah manajemen mengemini itu," ucap Banur kala itu.
Selain itu fakta bahwa persiapan jalan ditempat terlihat dari program latihan fisik yang semestinya gencar dilakukan Persita dua pekan ini. Dimana dari program yang diterangkan pada pemain, saat latihan tak sekeras biasanya jajaran pelatih melakukan latihan fisik untuk meningkatkan strength (kekuatan).
Dari pantauan koran ini saat mengikuti meeting pelatih dan pemain tertulis pada pertemuan di awal pekan program latihan fisik yang cukup tinggi intensitasnya dan tertulis 'high'. Itu dilakukan karena mantan pelatih Persija di Piala Jenderal Soedirman itu melihat pentingnya latihan fisik dua pekan ini untuk kekuatan Persita di kompetisi.
Oleh karenanya mantan striker timnas era 80-an itu kerap meminta pemain untuk bisa menjaga pola makan yang baik agar bisa menjalani latihan fisik yang intensitasnya tinggi. "Makan pemain harus bergizi, karena pemain butuh asupan makanan bergizi yang digunakan oleh pemain untuk meningkatkan kemampuan fisik. Asupan ini dibutuhkan pemain agar badan tetap sehat dan stamina tambah bugar," jelas Banur pada pemain.
Hanya saja dari kenyataan yang terpantau di lapangan, pemain Persita belum bisa mendapat pasokan makan yang cukup untuk seorang pemain. Karena pemain tim Ungu harus menggunakan uang pribadi untuk membeli makanan yang bergizi sementara pemain belum mendapat gaji karena belum menandatangani kontrak.
Nampaknya inilah yang menjadi alasan Banur untuk menyesuaikan latihan fisik yang diberikan pada Rian Miziar dkk.
Dan hal ini nampaknya akan berlalu, seiring kabar gembira dari manajemen yang akhir bulan ini bakal menyelesaikan ikatan kontrak dengan pemain yang telah melakukan negosiasi dengan manajemen. (apw)
Sumber: