Bali United vs Persita, Nama Besar Bukan Jaminan
Besok, Minggu (1/3) malam menjadi hari penting bagi Persita. Laga perdana di Liga1, harus menghadapi juara Liga 1 tahun 2019 Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Meski menghadapi tim raksasa, Persita tak gentar. Bahkan Pendekar Cisadane (julukan Persita) bertekad meraih poin dari kandang skuat asuhan Stefatinyano Cugurra Teco. Walau berat, Presiden Klub Persita A. Rully Zulfikar Iskandar menegaskan setidaknya pemain berusaha sekuat tenaga untuk bisa meraih poin perdana pada laga debut promosi Persita di Liga 1. "Hasil di sini tidak akan berpengaruh pada hasil akhir Persita nanti. Tapi raihan poin akan membawa Persita melangkah mudah di pertandingan lainnya," ucap Rully. "Seri atau menang pastinya akan menambah modal kepercayaan diri mengarungi kompetisi Liga 1 dan memenuhi target 10 Besar," imbuhnya. Hal yang sama diungkap oleh Pelatih Persita Widodo Cahyono Putro (WCP) yang menegaskan akan berusaha mencuri poin di kandang lawan. WCP pun tahu keinginan tersebut cukup berat untuk diraih. Tapi ia menyatakan siap membalikkan prediksi banyak pihak bahwa Persita sulit memberi perlawanan pada tuan rumah yang bermateri pemain bintang. "Saya rasa Bali United adalah tim bertabur bintang. Tapi, kami optimistis karena sepakbola itu bukan matematika. Untuk strategi melawan Bali United, itu rahasia," kata mantan pelatih Bali United di Liga 1 tahun 2017 itu. Lanjut WCP pertandingan sepakbola tidak bisa dinilai dari materi pemain bagus atau biasa-biasa saja. Semua masih tergantung yang terjadi di lapangan. Makanya ia menekankan pada pemain untuk berusaha lebih dulu menampilkan permainan yang terbaik. "Sepakbola bukan matematika yang bisa ditetapkan hasil akhirnya karena sudah pasti. Sepakbola dinamis semua masih bisa terjadi sepanjang 90 menit, itu yang akan kami maksimalkan," tukas WCP. Sementara striker Persita Samsul Arif menegaskan status juara Liga 1 dan materi pemain bintang Bali United tak dilihatnya sebagai sebuah kekuatan superior yang tak bisa ditaklukkan. "Di Liga 1 Indonesia tidak ada tim superior. Siapa pun dan klub mana pun itu, semua masih bisa dikalahkan," beber Samsul. "Apalagi ini laga perdana, di mana tim yang tampil masih meraba-raba kekuatan terbaru lawannya," imbuhnya. "Dan saya yakin Persita bisa berbicara banyak. Saya merasa kami bisa bersaing di Liga 1," ujar Samsul. Ditambah lagi, lanjut Samsul, kepercayaan diri pemain juga sedang tumbuh usai hasil positif di laga ujicoba termasuk saat menaklukkan timnas senior dengan skor 4-1. "Chemistry diantara kami juga sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya dan itu membuat tim Persita semakin padu. Laga lawan Bali nanti yang penting dapat poin. Baik satu atau tiga poin," tutupnya. Di kubu tuan rumah Pelatih Bali United Stefano Teco Cuggurra menyatakan meski baru promosi, Teco menilai Persita bukan tim sembarangan. Sosok WCP di kursi pelatih disebutnya menjadi pembeda saat anak asuhannya bertemu Hamka Hamzah dkk. Alasannya, WCP pernah melatih Bali United. "Dia pelatih yang pegang banyak pemain waktu di sini (Bali United). Pasti dia tahu banyak karakteristik pemain kami,” ucap Teco seperti dikutip dari laman Liga Indonesia. Bahkan mantan pelatih Persija itu juga menilai kekuatan pemain asing Persita wajib diwaspadai skuat asuhannya ditambah semangat untuk menang atas Bali United sebagai juara Liga 1. Keempat pemain asing Persita yakni Mateo Bustos, Eldar Hasanovic, Yevhen Budnik, dan Tamirlan Kozubaev diyakini dapat membuat gebrakan. "Kami respect dengan tim (lawan) yang datang ke sini (Bali). Bukan hanya pemain asing, tapi pemain lokal. Mereka pasti punya semangat tinggi," tegas Teco. Pada laga nanti Teco juga memfokuskan diri pada kondisi fisik tim asuhannya usai kalah dari Preah Khan Reach Svay Rieng FC dalam laga lanjutan Grup G AFC Cup 2020, Selasa (25/2) lalu. Bali United kalah 1-2 dari wakil Kamboja itu. "Kita masih punya dua latihan untuk lihat. Kita lihat kalau ada pemain capek baru kita ganti. Tapi kita akan lihat kondisi mereka dulu," ujar Teco. (apw)
Sumber: