Banjir Rendam Tujuh Tempat
SERANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mencatat pasca-diguyur hujan semalaman ada tujuh tempat di Kota Serang yang terendam banjir. Ketinggian banjir rata-rata mencapai 30 hingga 50 sentimeter (cm) atau selutut orang dewasa. Tujuh tempat tersebut, yakni Komplek Citra Gading, Kecamatan Cipocok Jaya dengan ketinggian 20 hingga 30 cm. Kemudian Komplek Untirta dengan ketinggian 50 cm, Kampung Kalodran Kelurahan Kalodran, Kampung Sadik Kelurahan Pager Agung, dan Perumahan Grand Sutera Kelurahan Teritih, dan Perumahan Persada Banten, Kelurahan Kalodran, Kecamatan Walantaka. Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan mengatakan tujuh tempat yang terkena banjir tersebut merupakan hasil asesmen di lapangan. Sementara kondisi terparah berada di Perumahan Persada Banten. "Kami sudah lakukan assesmen di lapangan itu ada tujuh titik, sementara yang paling parah itu di Persada Banten, mungkin karena dampaknya banyak, beda dengan yang di kampung Kalodran," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (1/2). Menurut dia, banjir tersebut diduga karena sedimentasi cukup tinggi dari Sungai Ciwaka, sehingga sungai sudah tidak dapat menampung air yang cukup banyak dan menyebabkan banjir. "Misalnya seharusnya sungai itu dapat menampung air 10 kubik, tapi karena sedimentasi jadi hanya bisa 5 kubik saja, dan akhirnya air itu luber. Ini bisa dilihat oleh kasat mata juga," ujarnya. Sementara, Danramil Walantaka, Kapten Inf. Tumiran mengatakan banjir yang terjadi di Kampung Kalodran, Kelurahan Kalodran menyebabkan 30 rumah milik warga terendam banjir. Banjir terjadi mulai pukul 08.00 WIB dengan ketinggian diperkirakan hingga 1 meter. "Mungkin sekitar 1 meter. Itu cukup tinggi, setinggi pinggang orang dewasa. Titiknya yaitu di akses masuk ke kampung, karena memang dataran rendah," katanya. Warga asal Perumahan Persada Banten, Ferry Ramadhan mengatakan banjir yang terjadi di wilayahnya, yaitu Blok A dengan ketinggian air yang cukup tinggi. Meski rumahnya tidak terendam banjir, namun kondisi tersebut juga merepotkan warga lainnya karena tidak bisa keluar perumahan. "Ya karena di Blok A itu terendah, kami tidak bisa kemana-mana, apalagi banjirnya cukup tinggi, kasihan juga warga yang terendam," katanya. Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi turut meninjau langsung kondisi banjir di Perumahan Persada sekira pukul 17.00 WIB. Ia menduga banjir itu disebabkan sendimentasi pada Sungai Ciwaka. "Karena terjadi pendangkalan, tadi sudah komunikasi dengan PUPR agar dapat koordinasi dengan provinsi, karena ini kewenangan provinsi. Tapi sementara kami minta untuk mencari solusi sementara dengan menghilangkan penyumbat aliran air," paparnya. (mam/tnt)
Sumber: