126 Juta Bidang Tanah Belum Bersertifikat
SERANG-Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyatakan 126 juta bidang tanah di Indonesia belum bersertifikat dan ditargetkan sudah bersertifikat semua pada 2025. Dari jumlah itu, 1,4 juta bidang tanah berada di Banten yang ditargetkan selesai di sertifikasi pada 2023. Hal itu disampaikan Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil usai launching "BPN Menyapa" yang diselenggarakan Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Banten di Plaza Aspirasi, KP3B, Kota Serang, Kamis (16/1). Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kanwil BPN Banten, Andi Tenri Abeng; Ketua DPRD Banten, Andra Soni; Kapolda Banten, Irjen Pol Agung Sabar Santoso; Asda II Setda Pemprov Banten, E. Kosasih Samanhudi; dan sejumlah perwakilan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banten. Menurut Sofyan, dari 126 juta bidang tanah yang belum tersertifikasi di Indonesia, 1,4 juta bidang berada di Banten. Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi langkah BPN Banten dalam membuat program "BPN Menyapa". "Untuk Banten, kita punya target sebanyak 1,4 juta bidang tanah yang berlum terdaftar dan tersertifikasi," kata Sofyan kepada wartawan. Menurut Sofyan, pendaftaran dan sertifikasi tanah di Banten juga akan mengurangi kasus sengketa karena lahan. "Bahkan akses untuk mengajukan kredit ke perbankan juga lebih mudah. Ada ketenangan di hati bahwa tahu tanahnya bersertifikat dan bisa pergi ke bank untuk mendapatkan kredit," ujarnya. Meski begitu, ia mengaku masih ada masyarakat yang belum berani untuk mendaftarkan dan mesertifikasi bidang tanahnya. "Ada yang keberatan. Dan mereka yang keberatan karena belum paham. Tapi setelah tersertifikasi malah senang. Makanya saya berharap Kanwil BPN lewat program 'BPN Menyapa' dapat memberikan pemahaman sehingga masyarakat makin percaya dan bersedia sertifikatkan tanahnya," jelasnya. Untuk 2020, mantan Komisaris PT PLN (Persero) itu menargetkan 12 juta bidang tanah akan tersertifikasi. "Kalau tahun lalu yang sudah bersertifikat itu mencapai 11 juta (bidang tanah)," katanya. Ia juga mengungkapkan dari seluruh wilayah Indonesia, pulau Jawa yang paling banyak belum bersertifikat. "Kaya di Jawa Barat banyak sekali orangnya dan tanahnya kecil-kecil. Klaau di luar Jawa, orangnya sedikit tapi tanahnya luas. Bahkan tahun lalu, waktu kita serahkan sertifikat di Jakarta ada tanahnya hanya 9 meter," katanya. Kepala Kanwil BPN Banten, Andri Tenri Abeng mengungkapkan dari sekitar 4 jutaan bidang tanah di Provinsi Banten, hanya tersisa 30 persen atau 1,4 juta yang belum tersertifikat. "Jadi 30 persen yang belum terpetakan dan kami sedang melakukan pemetaan. Saya menargetkan selesai di tahun 2023. Tahun ini kami targetkan 358.000 bidang tersertifikat," kata Tenri. (tb/tnt)
Sumber: