Korban Meninggal 67 Orang, Jokowi Minta Seluruh Jajarannya Bantu Korban Banjir

Korban Meninggal 67 Orang, Jokowi Minta Seluruh Jajarannya Bantu Korban Banjir

JAKARTA -- Lima hari pascabencana banjir di Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dan Banten, jumlah korban meninggal bertambah. Jumlah korban meninggal semula 60 orang menjadi 67 jiwa per Senin (6/1). "Korban meninggal bertambah tujuh orang. Jadi yang semula 60 jiwa menjadi 67 orang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin. Ia menyebutkan, korban meninggal karena banjir lima orang di Kota Tangerang, Banten dan satu orang meninggal dunia di pengungsian di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. "Korban yang hilang dan belum ditemukan atas nama Muhadi (35 tahun/L) di Kabupaten Lebak," katanya. Sementara itu, ia menyebutkan korban yang sebelumnya dinyatakan hilang telah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dan dinyatakan meninggal di Kabupaten Lebak, antara lain Aceng Ismail (52/L) di Kota Tangerang, Nining (75/P) di Kota Tangerang, Rosdiana (60/P) di Kota Tangerang, Fatir (14/L) di Kota Tangerang, John Andreas (14/L) di Kota Tangerang, Emah (65/P) di Kabupaten Bogor, dan Rizki (7/L) Kabupaten Lebak. Rr Laeny Sulistyawati Di tempat terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya untuk terjun dan turun langsung ke masyarakat, dalam mengatasi banjir yang melanda dalam beberapa hari terakhir. Jokowi juga meminta agar BUMN turut serta bergerak untuk membantu korban banjir. "Berkaitan dengan banjir, agar seluruh kementerian yang berkaitan dengan banjir benar-benar terjun ke bawah," kata Presiden Joko Widodo saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (6/1). Jokowi mengatakan semua kementerian/lembaga yang terkait langsung dengan penanganan dampak bencana harus bergerak cepat baik dari sisi kesehatan, sosial, dan lain-lain. Presiden juga meminta agar BUMN turut serta bergerak untuk membantu korban banjir. "Berkaitan dengan bantuan mungkin BUMN agar bergerak meskipun saya lihat semuanya sudah bergerak namun saya ingatkan lagi," ujarnya. Selain mendorong Kemenkes, Kemensos, dan BUMN untuk bergerak cepat, Presiden juga meminta Kementerian Dalam Negeri agar mengingatkan seluruh kepala daerah agar waspada dan siap siaga dalam menghadapi bencana. "Kemendagri tolong ingatkan seluruh kepala daerah agar semuanya waspada dan siap siaga dalam menghadapi bencana terutama dalam musim hujan ekstrem seperti sekarang, ada persiapan, perencanaan, persiapan evakuasi," jelasnya. Di sisi lain, ia meminta TNI-Polri saat setiap kejadian agar secepatnya bisa membantu ke lapangan selain juga mendorong peran Basarnas dan BNPB. "Perintah tak perlu saya ulang-ulang lagi," ucap Jokowi.(rep)

Sumber: