Gedung Roboh di Slipi Lukai 11 Orang
JAKARTA -- Sebanyak 11 orang menjadi korban gedung roboh di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, Senin pagi (6/1). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk merobohkan bangunan Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama mengatakan seluruh korban berhasil dievakuasi dan telah dibawa ke dua rumah sakit di Jakarta. "Total korban 11 terdampak yakni 8 orang dari dalam gedung dan 3 orang dari luar gedung," kata Budi di Jakarta, Senin. Budi menyebut tiga orang dievakuasi mandiri oleh warga dan lima korban yang terjebak di dalam gedung dievakuasi oleh anggota kepolisian. Delapan orang tersebut sebelumnya terjebak di lantai dua gedung pasca-roboh. Sedangkan, tiga korban lainnya merupakan pengemudi ojek online yang melintas di samping gedung dan terdampak reruntuhan. Dari data yang dihimpun, tiga korban telah dibawa ke RSUD Tarakan yakni Febriani (27 tahun) warga Tanjung Duren Raya Nomor 2 RT 10/2 Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kemudian, Muhammad Iqbal (37 tahun) warga Jalan Mangga IV, RT 001/02, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ervan Juliansyah (52 tahun) Kampung Gaga, Jalan Amil Abas Nomor 92 RT 01 RW 01, Larangan Selatan, Tangerang. Sebelumnya, gedung empat lantai ambruk di Jalan Brigjen Katamso yang dipergunakan sebagai minimarket. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 09.15 WIB. Kondisi gedung tersebut kini ambles dari lantai teratas sampai lantai kedua gedung. Sedangkan lantai dasar gedung yang dijadikan minimarket terlihat tidak hancur sepenuhnya. Beberapa kendaraan tampak tertimpa reruntuhan. Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera membongkar gedung roboh di Slipi, Jakarta Barat. Jika dibiarkan maka gedung tersebut dinilai akan membahayakan bangunan yang berada di sebelahnya. "Di sini perlu, di bangunan ini masih ada bagian yang membahayakan dan kalau roboh bisa menarik bangunan yang ada di sebelahnya," kata Kepala Subdirektorat Bangunan Gedung Kementerian PUPR Budi Prastowo di Jakarta, Senin (6/2). Hal tersebut disampaikan Budi usai melakukan penilaian di lokasi bangunan runtuh tersebut. Dia mengatakan, bangunan roboh itu masih memiliki bagian-bagian yang membahayakan, seperti balok-balok dari lantai runtuh yang masih menyambung. Begitu juga dengan kolom-kolom bangunan yang berada dalam kondisi tidak baik. "Nah ini ditakutkan kalau itu dibiarkan, begitu ada hujan akan bertambah berat dan menarik bangunan yang masih berdiri," katanya. PUPR, dia mengatakan, meminta Pemprov DKI untuk membongkar bangunan itu secepatnya. Dia mengaku saat ini masih masih berkordinasi dengan dinas DKI terkait tetapi belum mendapatkan respons positif dari mereka. Pemerintah sempat menyiagakan satu alat berat berupa bronto skylift untuk merobohkan bangunan. Namun, kata dia, alat tersebut terpaksa tidak digunakan karena tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sendiri sudah memutuskan untuk merobohkan bangunan runtuh di Slipi, Jakarta Barat. Saat ini, bangunan empat lantai yang runtuh pada Senin (6/1) pagi, ambruk sebagian. Pemerintah berencana untuk merobohkan seutuhnya bangunan tersebut. "Iya mau dirobohkan nunggu alat eskavator sedang berjalan ke lokasi," kata Lurah Kota Bambu Selatan, Muhadi.(rep)
Sumber: