Airnav Bukukan Laba Rp 479 Miliar
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia masih membukukan laba Rp 479 miliar selama 2019. Perolehan laba tahun 2019 naik dari tahun 2018 yang sebesar Rp 406 miliar. Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto dalam diskusi di Jakarta, Kamis (26/12) mengatakan keuntungan tersebut paling besar dikontribusi dari penerbangan internasional. “Pergerakan penerbangan domestik drop cukup signifikan tapi karena overflying (penerbangan lintas) dan internasional tidak turun, jadi tidak terlalu berdampak pada kita,” katanya dilansir dari republika. Ia menyebutkan 60-78 persen pendapatan bersumber dari pergerakan penerbangan internasional. Adapun, Airnav membukukan pendapatan tahun ini Rp 3,7 triliun atau meningkat dari 2018 sebesar Rp 3,3 triliun. Novie menyebutkan pergerakan penerbangan domestik menurun hingga 17,5 persen sepanjang tahun ini atau jauh merosot dari target sebesar lima persen sepanjang 2019. Sementara itu, untuk penerbangan internasional turun 0,1 persen sepanjang 2019. Industri penerbangan yang lesu juga terjadi secara global, yakni berdasarkan data International Air Transport Association (IATA), secara global terjadi penurunan penumpang sepanjang tiga persen dibandingkan 2018. Penerbangan kargo pun menurun hingga lima persen dibandingkan 2018. Namun, Novie mengatakan pihaknya masih mengaku optimistis industri penerbangan akan membaik di tahun depan. Ia menargetkan pertumbuhan produksi domestik di 2020, yakni dua persen dan internasional empat persen. Airnav juga akan menggelontorkan investasi di 2020, rinciannya adalah untuk automasi Rp 1,18 triliun, pembangunan Rp 463 miliar, komunikasi Rp 139,1 miliar, navigasi Rp 174,2 miliar, pengawasan Rp 172 miliar, mekanik dan listrik Rp 104,2 miliar. Sepanjang 2019, Airnav juga berinvestasi untuk peningkatan sumber daya manusia di Papua, yakni memberikan pendidikan teknik dasar di Poltek Surabaya berupa beasiswa untuk lima orang dan 11 orang dari pemagangan dari Papua. Selain itu, di ATKP Makassar diikuti sembilan peserta pemagangan dari Papua. “Kita memang konsisten untuk pengembangan SDM, terutama untuk putra daerah Papua yang nantinya akan kita kembalikan dan mengabdi di daerahnya,” katanya. (rep)
Sumber: