Menata Kampung dengan Barang Bekas

Menata Kampung dengan Barang Bekas

JAWILAN – Penggunaan sampah yang masih bisa dimanfaatkan tergambar di lingkungan RT 01 RW 01, Kampung Kareo Dukuh, Desa Kareo, Kecamatan Jawilan. Warga menggunakan limbah plastik dan palet untuk menata lingkungannya. Setidaknya, mereka telah berupaya menerapkan sistem 3R (reuse, reduce, recycle). Pemanfaatan sampah untuk memperindah Kareo Dukuh diketahui ketika tim 1 juri Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang melakukan penilaian, Senin (16/12). Dari pintu masuk Kareo Dukuh, warga menggunakan limbah palet untuk memagari jalan kampung sehingga terlihat rapi. Limbah kayu ini diperoleh warga dari perusahaan yang berdiri di desanya. Pagar palet telah dicat dengan beberapa warna. Jalan kampung berkonstruksi beton di kampung ini pun dibuat indah dengan tanaman bunga dan tanaman hias lain. Warga menata pot-pot bunga di kanan dan kiri jalan. Pot itu dari sampah botol plastik bekas kemasan minuman. Tak hanya dengan pot bunga, jalan kampung dicat di bagian pinggir. Di bagian tengah jalan, ada beberapa lukisan cat yang mencerminkan dunia anak-anak. Penggunaan botol plastik bekas kemasan minuman untuk pot bunga juga diaplikasikan di halaman rumah warga Kareo Dukuh. Pun demikian di tembok-tembok di pinggir jalan kampung. Ada pot-pot bunga dari botol plastik bekas yang digantung. Di setiap rumah warga Kareo Dukuh, kini telah dilengkapi tong sampah. Dua buah di setiap rumah. Untuk sampah organik dan non organik. Tong sampah ini juga dari drum plastik bekas. Semangat warga Kareo Dukuh untuk berkompetisi pada LKBA, dilihat oleh tim juri dari keberadaan ruang terbuka hijau. Warga membangunnya dengan menanam bermacam bunga dan tanaman hias. Sebagai pemanis, RTH dilengkapi dengan sebuah kolam ikan. RTH ini dibangun di atas lahan kosong. “Di (penilaian-red) tahap kedua ini, Kareo Dukuh menjadi lebih baik karena pengecatan dan pemagaran jalan sudah selesai. Kampung ini jadi lebih berwarna, hijau, dan asri. Itu tandanya, warga kompak bergotong royong sehingga kampung ini indah ketika akan dinilai,” kata Anton Susilo, salah satu tim juri. Keamanan lingkungan di Kareo Dukuh, dinilai meningkat dibandingkan ketika tim juri melakukan penilaian tahap pertama, November lalu. Kini, kampung ini memiliki pos ronda baru. Peralatannya cukup lengkap. “Dari komponen penilaian kejadian perkara, kampung ini masuk kategori aman,” tegas Iptu Tata Suarta, tim juri perwakilan Polda Banten. Perubahan lingkungan Kareo Dukuh membuat Kepala Desa Kareo Santibi senang. Ia pun mengapresiasi upaya warga Kareo Dukuh. “Saya berharap, Kareo Dukuh bisa dicontoh kampung lain. Sehingga, ke depan, tidak hanya Kareo Dukuh yang menjadi bersih dan aman. Tetapi, juga kampung lain di Kareo,” ujar Sanitibi. (rio/don)

Sumber: