Batang Bambu, Penghias Jalan di Pangawinan

Batang Bambu, Penghias Jalan di Pangawinan

BANDUNG – Tim 9 juri Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2019 menilai, warga RT 01 dan RT 02 di RW 001, Kampung Pangawinan, telah berinovasi menata kampungnya. Dasarnya, penggunaan batang bambu untuk menghiasi bagian atas jalan lingkungan di salah satu kampung di Desa Pangawinan, Kecamatan Bandung ini. Pantauan Radar Banten, Senin (9/12), tim juri tiba di perkampungan ini sekira pukul 13.15 WIB. Penilaian tahap kedua ini disambut oleh guyuran hujan dan angin kencang. Kendati demikian, warga yang sejak pagi hari menunggu kedatangan tim juri, sebagian besar tetap bertahan untuk mengiring tim juri. Setelah tertahan sekira setengah jam, di bawah gerimis, tim juri bersama warga baru bisa mengelilingi Pangawinan untuk melakukan penilaian. Sejak awal masuk lingkungan Pangawinan, tim juri mengaku kaget. Karena, perkampungan ini banyak berubah. Dari penataan pagar, pengecatan jalan, gapura, tong sampah, tanaman hias, hingga daur ulang limbah plastik dan koran. Deretan batang bambu setinggi tak kurang 3,5 meter di kanan dan kiri jalan lingkungan untuk tumpuan umbul-umbul dari bola plastik menambah menarik perhatian tim juri. Mayor CZI Haryadi, anggota tim juri, mengakui jika perubahan wajah Pangawinan sangat signifikan dibandingkan saat penilaian tahap pertama. “Kampung Pengawaninan mengalami progres yang luar biasa,” tukasnya saat berbincang dengan Radar Banten. Menurut Haryadi, rekomendasi dan catatan tim juri pada penilaian tahap pertama terealisasi dengan keterlibatan warga Pangawinan. Ia pun mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh warga kampung ini. Penataan batang-batang bambu membuat suasana kampung berbeda dengan kampung lainnya. “Yang menarik, inovasi penataan bambu. Dari puluhan desa yang dikunjungi, baru ini kami menemukan. Inovasinya sangat murah meriah. Hanya membutuhkan keguyuban warganya,” ungkap tim juri perwakilan Korem 064/Maulana Yusuf Serang itu. “Kami berharap, ke depan, kondisi ini terus ditingkatkan. Ini bagus dan harus ditingkatkan,” imbuh Haryadi. Sementara itu, Kepala Desa Pangawinan Mas’ud mengaku, hasil penataan lingkungan Kampung Pangawinan itu lantaran antusiasme warganya dalam bergotong royong. “Antusias bergotong royong siang dan malam. Alhamdulillah, warga kami tidak mengeluh. Dengan harapan, desa kami bersih dan aman,” terangnya. “Penataan bambu, swadaya warga bersama kepala desa, RW, dan RT. Ke depan, pengrajin (daur ulang limbah plastik dan koran bekas-red) akan dilembagakan sebagai kelompok kreatif. Sehingga, desa bisa mempromosikan dari berbagai kegiatan,” pungkas Mas’ud. (fdr/don)

Sumber: