Kampung Sabrang Seperti Taman Pelangi
BANDUNG – Pemerintah Desa Mander, Kecamatan Bandung, telah menyulap lingkungan RT 04 RW 04, Kampung Sabrang, bak taman pelangi. Perubahan wajah perkampungan ini terjadi dalam waktu sekira tujuh hari. Pemerintah desa dan warga melakukannya secara gotong royong. Kampung Sabrang diajukan untuk penilaian Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang tahap kedua, Senin (9/12). Berbeda dengan lingkungan yang didaftarkan Pemerintah Desa Mander pada penilaian tahap pertama, November lalu. Saat itu, Pemerintah Desa Mander menunjuk lingkungan RT 01 RW 01, Kampung Yudha. Kampung ini telah dinilai oleh tim 8 juri LKBA. Kemarin, tim 8 tiba di Kampung Sabrang sekira pukul 10.00 WIB. Tak ada acara khusus untuk menyambut tim juri. Ibu-ibu Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Mander yang sigap menyambut kedatangan juri. Dinding rumah-rumah warga di Kampung Sabrang memang sudah dicat dan dihiasi lukisan pemandangan alam. Pagar bambu dan pot tanaman pun rapi dipasang di pinggir jalan. Di pintu gerbang kampung, warga membuat taman bunga dengan lorong dari kerangka dari besi sepanjang sepuluh meter. Tentang perbedaan lingkungan RW pada penilaian tahap kedua ini, anggota tim 8 dari Polda Banten AKP Markun menyatakan, seharusnya, Pemerintah Des Mander sejak awal sudah menata dan mendekorasi Kampung Sabrang untuk diikutkan LKBA. “Tapi, kami cukup terkejut. Perubahannya luar biasa, sampai bisa bikin Kampung Sabrang jadi taman pelangi seperti ini,” ujarnya kepada Radar Banten. Markun menilai, konsep taman pelangi di Kampung Sabrang sangat bagus. Apalagi, lingkungannya bersih dan asri. Banyak pot tanaman di sepanjang jalan kampung. “Rumah-rumah warga juga dicat pemandangan alam. Bagus,” tegasnya. Namun, Markun menyayangkan lantaran pos ronda di kampung ini masih proses pembangunan. Kesiapan warga dari segi keamanan dianggap masih kurang. “Tinggal pos rondanya belum siap. Tapi, di sini (Kampung Sabrang-red), keamanannya kondusif,” ungkapnya. Soal penunjukan RT 04 RW 04, Kampung Sabrang, pada penilaian tahap kedua, Kepala Desa Mander Edo Saefudin mengaku, karena dua alasan. Pertama, karena RW 01, Kampung Yudha, sudah dijadikan kampung seni sehingga Edo ingin ada kampung lain di desanya yang dikembangkan menjadi kampung bersih dan aman. Kedua, karena wilayah RW 01, Kampung Yudha, dianggap terlalu luas sehingga butuh waktu banyak untuk menatanya. “Kami ajak warga Sabrang untuk gotong royong menata kampung. Kami tidak mengharap juara. Yang penting ikut berpartisipasi,” ungkap Edo. (mg06/don)
Sumber: