Bantarwangi itu Kampung TOGA
MANCAK – Warga RW 03, Kampung Bantarwangi, Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, telah mampu mengubah lingkungan mereka menjadi kampung tanaman obat keluarga (TOGA). Bermacam jenis tanaman obat menghijauan perkampungan dengan lingkungan bersih ini. Ketua tim 9 juri Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2019 Deni Hartono pun mengaku senang mengunjungi Bantarwangi. “Sambutannya semarak. Lingkungannya juga bersih dan banyak tanaman obat,” kata juri dari perwakilan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang ini saat penilaian tahap kedua, Selasa (3/12). Kemarin, tim juri memang mendapat sambutan yang lebih baik dibandingkan sambutan pada penilaian tahap pertama, 6 November lalu. Nyanyian selamat datang didendangkan ibu-ibu kader Posyandu Seruni 1 Desa Sangiang dan anak-anak pendidikan anak usia dini (PAUD). Di sepanjang jalan di kampung ini, sekira 150 meter, tanaman obat bermacam jenis berjejer di kanan dan kiri jalan. Ada kertas berisi nama tanaman yang ditempelkan di tanaman obat dalam pot tersebut. Antara lain, sirih merah, kelor, lidah buaya, bidara, roselia, kencur, dan jahe. Semua tanaman ini dikelola oleh ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA. Deni mengungkapkan bahwa pada penilaian tahap pertama, tim juri sudah tertarik dengan keberadaan tanaman obat di Bantarwangi. Namun, waktu itu masih sedikit. Tim juri pun menyarankan agar jumlahnya ditambah. “Sekarang, warga Bantarwangi membuktikan lingkungan mereka memiliki budi daya TOGA,” ujuarnya. “Jadi, (Bantarwangi-red) enggak hanya bersih dan aman, tapi juga sehat,” sambung Deni. Deni menilai, Bantarwangi memenuhi hampir semua kriteria penilaian LKBA. Pengelolaan sampah di kampung ini lebih bagus dibandingkan saat penilaian tahap pertama. Warga tak hanya memilah sampah organik dan non-organik. Tetapi, telah mengolahnya menjadi kompos dan kerajinan tangan bernilai ekonomi. Kerajinan tangan hasil daur ulang sampah plastik itu, bahan bakunya diperoleh ibu-ibu anggota kelompok peduli lingkungan dari bank sampah. Ya, Pemerintah Desa Sangiang telah membentuk bank sampah. Nasabahnya, untuk saat ini, warga kampung Bantarwangi. Dari penilaian tim juri, menurut Deni, hanya satu kriteria penilaian yang belum bisa dipenuhi Pemerintah Desa Sangiang dan warga Bantarwangi. Yakni, saluran drainase. “Tapi, semuanya sudah bagus. Tinggal program dipertahankan dan berkelanjutan. Tidak hanya saat lomba saja, tapi setelahnya akan tetap bersih dan aman,” ujarnya. Kepala Desa Sangiang Asep Saefulrohman mengatakan, konsep membuat lingkungan Bantarwangi menjadi kampung TOGA merupakan ide dari warga. Ide ini didukung oleh pemerintah desa dan kader Posyandu Seruni 1 Desa Sangiang. “Semuanya hasil dari swadaya warga yang menginginkan lingkungan bersih, aman, dan sehat,” ungkapnya. (mg06/don/ags)
Sumber: