400 RTLH Ditarget Dua Tahun Rampung
SERANG-Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mencatat masih ada sekira 400 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Serang. Ratusan RTLH tersebut ditarget akan rampung hingga 2022 mendatang, melalui beberapa bantuan salah satunya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia. Walikota Serang, Syafrudin mengatakan 400 RTLH tersebut tersebar di enam kecamatan yang ada di Kota Serang, sementara jumlah terbanyak berada di wilayah Kecamatan Kasemen. "Kita akan terus berupaya agar kondisi RTLH ini sudah tidak ada lagi di Kota Serang dalam kurun waktu dua tahun ke depan," katanya kepada wartawan usai penyerahan kunci secara simbolis kepada penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (28/11). Lebih lanjut, pihaknya hanya akan memberikan bantuan kepada warga yang memang kondisinya RTLH, dan tanah yang ditempati milik pribadi. Sementara bantaun tersebut tidak akan diberikan bila rumah milik waktu berdiri atas tanah milik Negara. "Jadi yang sudah dibantu itu sudah memiliki tanah sendiri, kalau mereka tidak punya itu artinya liar dan bantuannya tidak akan diberikan. Kalau memang ditotalkan semua bisa mencapai ribuan," ujarnya. Pada kesempatan itu, Pemkot Serang telah memberikan bantuan melalui program BSPS kepada 128 unit rumah, terdiri untuk kelurahan Bendung 25 unit, Kaligandu 13 unit, dan Pancalaksana 35 unit. "Sekarang tinggal 20 sampai 30 persen lagi yang belum selesai, akhir Desember ini kita targetkan rampung semua," terangnya. Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan masing-masing rumah mendapatkan Rp 17,5 juta, dengan rincian, Rp 15 juta untuk membeli bahan bangunan, dan Rp 2,5 juta digunakan untuk membayar petukang. "Itu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) seperti itu. Tapi kami memberikan kepada mereka berupa uang, bukan barang. Jadi kami hanya melakukan pemantauan dan meninjau pekerjaannya," tuturnya. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang, Iwan Sunardi mengatakan untuk tahun 2020, pihaknya telah mendapat RTLH lagi dari Kementerian PUPR sebanyak 155 unit. Bantuan tersebut akan diberikan kepada Kelurahan Sayar, Kelurahan Pancur, Kelurahan Kasunyatan, Kelurahan Walantaka, dan Kelurahan Penancangan. "Jumlah bantuan yang tadi diberikan tidak termasuk pada 400 unit rumah tersebut. Tahun depan juga kita sudah mendapatkan bantuan, mudah-mudahan dua tahun kedepan maslah RTLH di Kota Serang dapat diselesaikan," katanya. Semetara itu, masih banyak bangunan liar (bangli) yang berdiri di atas tanah milik Negara di Kota Serang, seperti yang berada di pinggiran sungai, dan lain-lain. Bangli tersebut tidak akan diberikan bantuan oleh Kementerian PUPR maupun Pemkot Serang. "Jadi bantuan yang diberikan hanya untuk masyarakat yang memiliki tanah sendiri namun kondisi rumahnya sudah tidak layak huni," paparnya. (mam/and)
Sumber: