Menata Kampung dengan Bambu

Menata Kampung dengan Bambu

PETIR – Warga RT 05 RW 002, Kampung Rancakamurang, Desa Mekarbaru, Kecamatan Petir, tetap mengandalkan bahan dasar bambu untuk dudukan pot bunga. Penataan lanjutan untuk penilaian tahap kedua ini difokuskan pada rumah-rumah warga di sepanjang jalan kampung. Saat ini, Rancakamurang sudah terlihat jauh berbeda saat Radar Banten berkunjung di kampung ini pada Rabu (9/10). Kampung yang tak jauh dari Kantor Kecamatan Petir itu tertata rapi. Penataan kampung ini dilakukan warganya menggunakan bambu. Dari gapura sebagai pintu masuk kampung, pagar yang telah dicat putih biru, hingga bak sampah. Rancakamurang juga telah dilengkapi dengan bunga yang tertata rapi di pinggir sepanjang jalan kampung. Ketua RW 002, Kampung Rancakamurang, Asip mengatakan bahwa penataan lanjutan tengah dipersiapkan. Warga masih menggunakan bambu sebagai bahan dasar. Selain mudah didapat dan digunakan, bambu juga meminimalisasi biaya. “Kalau bambu, banyak di sini. Milik warga. Jadi, kita memanfaatkan bahan yang ada saja. Paling kita beli paku dan catnya saja,” ujar Asip, Senin (25/11). Ia mengatakan, persiapan menghadapi penilaian tahap kedua adalah dengan membuat dudukan untuk pot bunga. Dudukan pot juga dari bambu. Saat ini, dari total yang dibutuhkan, sekira 50 persen sudah selesai pengerjaannya. “Kita buat dudukan pot bunga. Sudah 50 persen. Kita kerjakan bersama para pemuda dan warga,” terang Asip. “Penyediaan tanaman dan penambahan fasilitas pos ronda, kalau catatan dari tim juri. Makanya, kita siapkan tempatnya (dudukan pot bunga) dulu,” imbuhnya. Asip mengaku tidak mengalami kesulitan dalam menggerakan warga Rancakamurang. Menurutnya, warga, khususnya pemuda, mudah dikumpulkan dibandingkan kampung lain di Desa Mekarbaru. “Alhamdulillah, kompak pemuda mah. Makanya, mudah-mudahan kita juara,” harapnya. Sekretaris Desa Mekarbaru Dede Safaat membenarkan jika penggunaan bambu sebagai bahan dasar penataan lingkungan Rancakamurang karena mayoritas warga memiliki pohon bambu. “Ini (bambu-red) swadaya warga. Jadi memang kita tidak kesulitan mencarinya,” jelasnya. “Penataan tahap kedua ini memang masukan dari tim juri. Sekarang sudah 50 persen. Kami yakin, bisa mewakili Kecamatan Petir di lomba ini. Optimis masuk nominasi,” pungkas Dede. (fdr/don/ags)

Sumber: