Merapi Keluarkan Awan Panas 1.000 Meter
YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan satu kali awan panas letusan dengan tinggi kolom 1.000 meter dari puncak, Minggu (17/11). Awan panas letusan Gunung Merapi yang terekam di seismogram pada pukul 10:46 WIB memiliki durasi 155 detik dengan amplitudo maksimum 70 mm. "Teramati kolom letusan setinggi kurang lebih 1.000 meter. Angin bertiup ke barat," tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Melalui akun twitter resminya. Berdasarkan pengamatan pada Ahad, pukul 00:00-06:00 WIB, BPPTKG juga mencatat tujuh kali gempa guguran di Gunung Merapi. Gempa dengan amplitudo 2-10 mm berlangsung selama 17.6-21.52 detik. Selain itu, dua gempa hybrid dengan amplitudo 2 mm selama 6.72-7.2 detik, dua gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 44-65 mm selama 11.56-16.16 detik, dan satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3 mm selama 8.88 detik. Awan panas letusan sebelumnya juga dikeluarkan Gunung Merapi pada Sabtu (9/11) dengan tinggi kolom 1.500 meter. Awan panas letusan itu memiliki amplitudo 65 mm dan durasi 160 detik dengan jarak luncuran diperkirakan sejauh 1.500 meter. Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana. BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai meletusnya Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG. Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga mengantisipasi dampak abu vulkanik dan awan panas Merapi. Warga juga dimintai mewaspadai ancaman aliran lahar ketika hujan turun di sekitar puncak gunung berapi tersebut. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo dalam siaran persnya mengingatnya adanya potensi bahaya dari luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat di lereng Merapi tetap tenang namun juga selalu waspada. Menurut Gubernur, letusan Gunung Merapi mengakibatkan kolom letusan setinggi 1.000 meter dari puncak. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, letusan merapi hari ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 77 mm dan durasi selama 155 detik. Asap kolom letusan Merapi berwarna kelabu dan mengarah ke arah barat, hingga mengakibatkan hujan abu di dua desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Masing-masing Desa Sumber dan Desa Keningar. Gubernur mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Dirinya meminta agar masyarakat selalu mengikuti apa yang diperintahkan oleh pemerintah setempat. Gubernur juga memerintahkan agar para relawan tanggap bencana serta kelompok- kelompok masyarakat peduli bencana untuk terus bergerak melakukan sosialisasi. Masyarakat harus terus diedukasi mengenai pengurangan risiko bencana sambil tetap memantau perkembangan aktivitas gunung Merapi. Sehingga jika nanti aktivitas gunung Merapi cenderung meningkat, masyarakat sigap segera mengungsi. "Keselamatan dan langkah langkah meminimalisir korban jiwa yang paling utama," tegas Ganjar. Di lain pihak, Gubernur juga menyampaikan, meletusnya gunung Merapi memang bertepatan dengan dihelatnya Borobudur Marathon 2019. Meski dikabarkan asap mengarah ke Kabupaten Magelang, namun letusan Gunung Merapi tidak mengganggu hajat tahunan tersebut. Perhelatan Borobudur Marathon lanjut Ganjar berjalan sukses dan lancar. "Dari awal sampai akhir Borobudur Marathon, tidak tergganggu hujan abu atau apapun," tandasnya. Status gunung Merapi sampai saat ini berada di level II atau waspada. Beberapa waktu sebelumnya, Merapi beberapa kali meletus dan mengeluarkan asap tebal.(rep)
Sumber: