Kampung Berbunga, Target Kadomas Jadi yang Terbaik
CINANGKA – Nilai tertinggi kategori lingkungan berbunga menjadi target Pemerintah Desa Cinangka dan warga RW 004, Kampung Kadomas, pada penilaian tahap kedua sekaligus akhir, 4 Desember nanti. Rencana penataan lingkungan lanjutan di kampung ini, sesuai arahan tim 9 juri Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang usai penilaian tahap pertama, 7 November 2019. Sejak penilaian tahap pertama LKBA dimulai pada 5 November hingga pekan kemarin, Kadomas masih menempati posisi kedua untuk penilaian kampung bersih. Ada lima kategori atau instrumen untuk penilaian kampung bersih. Pertama, pastisipasi masyarakat terbaik. Kedua, lingkungan paling berbunga. Ketiga, kampung terinovatif. Keempat, pengelolaan lingkungan terbaik. Dan terakhir, kelompok penggerak lingkungan terbaik. Dari kelima instrumen itu, sesuai hasil penilaian sementara tim 9 juri LKBA, lingkungan rumah warganya, rata-rata bebas sampah. Dekorasi penataan lingkungannya pun bagus. Di kampung dengan dua lingkungan rukun tetangga (RT) ini, bahkan telah memiliki kebun sebagai apotek hidup di dua tempat berbeda. Hanya sedikit kekurangan di kampung ini. Belum banyak tanaman bunga di lingkungan Kadomas. Hanya ada beberapa warga saja yang menanam bunga di rumahnya. Itu pun cuma satu atau dua tanaman bunga di dalam pot. Makanya, kata Ketua RW 004, Kampung Kadomas, Hamidun, pihaknya akan melengkapi kekurangan itu pada pekan ini. Sesuai hasil musyawarah pengurus RW dan warga, tiap halaman rumah akan dihiasi dengan bunga di dalam pot. Penambahan bunga juga direncanakan dilakukan pada rumah warga yang sudah memiliki bunga, tapi jumlahnya dinilai masih kurang. “Alhamdulillah, kemarin (penilaian tahap pertama-red) sudah. Kami tinggal menambah dan memperbaiki yang kurang. Itu, pot dan tanaman atau bunga saja,” ujarnya kepada Radar Banten, Minggu (17/11). Bunga dan tanaman lain untuk penghijauan juga akan diletakkan di pinggir jalan lingkungan di Kadomas. Pelaksanaan rencana ini telah dimulai. “Minggu depan kita beres kan. Yang masuk gang, sebagian (tanaman bunga-red) sudah ada. Tinggal jalan utama,” ungkap Hamidun. Tanaman bunga dan tanaman lain itu, menurutnya, disediakan secara swadaya oleh warga Kadomas dan dibantu oleh Pemerintah Desa Cinangka. Potnya, akan dibuat dari bahan plastik atau sampah bekas kemasan air mineral ukuran besar. ”Nanti kita bahas bersama (antara warga, pengurus RW, dan pemerintah desa-red),” terangnya. Staf Pemerintah Desa Cinangka Dede mengaku, pihak desa mendukung penuh rencana penataan lanjutan lingkungan Kadomas. Selama ini, pengurus RT dan RW-nya selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait penataan kampung. “Karena RW dan RT-nya aktif, jadi pemdes tinggal mendukung baik moril dan materil. Ini kan membawa nama baik Desa Cinangka juga,” ujarnya. “Minggu depan, warga berencana menata kekurangan itu. Pot, bunga, dan tanaman untuk penghijauan,” pungkas Dede. Catatan lain untuk Kadomas, adalah legalitas kelompok sadar lingkungan dan kelompok pemuda sadar hukum. Di kampung ini, telah memiliki dua kelompok pengolah sampah plastik. Dua kelompok beranggotakan ibu-ibu, telah mampu membuat kerajinan dari sampah plastik. Di antaranya, hiasan bunga dan taplak meja. Mereka menjualnya secara online. (fdr/don/ags)
Sumber: