4 Terduga Teroris ditangkap di Banten, Satu Orang Karyawan BUMN
JAKARTA - Paska bom bunuh diri di Polresta Medan, Sumut polisi berhasil menangkap sejumlah terduga teroris. Mereka diduga sebagai anggota jaringan RMN, pelaku bom bunuh diri di Polresta Medan. Salah satunya di Banten. Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Korniawan mengatakan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah mengamankan empat orang yang diduga anggota jaringan teroris di wilayah hukum Polda Banten, Rabu (13/11). “Ya, benar, kemarin tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil amankan empat orang diduga pelaku tindak pidana jaringan teroris. Keempatnya langsung dibawa ke Mabes Polri untuk proses pengembangan lebih lanjut,” katanya saat ditemui di Markas Komando Korps Brigade Mobil Daerah Banten (Mako Brimobda) Banten, Kota Serang, Kamis (14/11). Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengatakan Densus 88 mengamankan empat orang yang diduga terkait dengan bom bunuh diri di Medan. Tiga diamankan di Banten, dan satu di Jawa Tengah. "Dugaan sementara keterlibatan tiga orang di Banten adalah dugaan jaringan JAD Banten," katanya di Jakarta, Kamis (14/11). Jamaah Ansharut Daulah (JAD) disebut polisi sebagai jaringan teroris tanpa terstruktur. Biasanya beraksi sendiri-sendiri. Sedangkan, seorang yang diamankan di Jawa Tengah hingga kini masih dikembangkan. Dedi menjelaskan, keempat orang tersebut adalah tersangka yang telah mengikuti latihan militer dan ada juga mengikuti perang. "Keempat tersangka tersebut adalah tersangka yang telah mengikuti latihan militer dan ada juga mengikuti perang bersama ISIS di Suriah, selanjutnya dikembangkan oleh tim 88," paparnya. Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardy mengatakan terduga teroris ditangkap pada Rabu (13/11). Salah satu terduga teroris yang telah diamankan di Kota Serang berinisial QK. Dia bekerja di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Banten. Dijelaskan, Edy, empat terduga teroris yang ditangkap berinisial DA (pria) berusia 28 tahun, QK (pria) usia 54 tahun, AP (pria) usia 45 tahun, MA (pria) usia 45 tahun. "Tidak menutup kemungkinan ada orang lain (teroris) di sana (perusahaan milik negara). Salah satu (yang diamankan) karyawan di BUMN," katanya. Penangkapan terduga teroris kabarnya juga terjadi di wilayah Cianjur, Jawa Barat dan Binjai, Sumatera Utara. Sepasang suami-istri berinisial DS dan DK ditangkap Tim Densus 88 di Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat. Keduanya diamankan di dua lokasi berbeda. "DS (24) diamankan di sebuah sekolah tempatnya mengajar di Kampung Cibanteng, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, sedangkan DK (25) istrinya diamankan di rumah kontrakan," kata Ure Suryadi Ketua RT setempat. Warga sekitar sempat terkejut dengan kedatangan puluhan anggota polisi berseragam dan berpakaian preman dengan senjata laras panjang yang langsung menggeledah rumah kontrakan dan langsung mengamankan pemiliknya. "Proses penangkapan sangat singkat. Petugas juga membawa sejumlah barang menggunakan kantong plastik berukuran besar. Kami tidak tahu apa isi di dalamnya. Masih Ada barang yang ditinggalkan di dalam kontrakan," katanya. Sayangnya, Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Supriyatno menolak memberikan keterangan terkait penangkapan terduga teroris tersebut. "Saya tidak bisa memberikan keterangan, nanti Humas Polda Jabar saja," kata mantan Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota ini. Selain di Cianjur, Densus juga mengamankan seorang wanita terduga teroris berinisial S. Dia diamankan di Jalan Gumba, Lingkungan X, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumut, pada Kamis (14/11) siang, sekira pukul 12.30 WIB. Camat Binjai Utara Adri Rivanto membenarkan penangkapan itu. "Siang tadi (kemarin) mendapat laporan dari Kepala Lingkungan X, bahwa di Jalan Gumba telah terjadi penangkapan terduga teroris," katanya. Terkait penangkapan sejumlah terduga teroris, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan bahwa jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, sudah diketahui. "Sudah. Sudah dapat laporan biar dijelaskan oleh Polri. Sudah ada yang ditangkap delapan orang," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. Mahfud pun tidak merinci pelaku bom bunuh diri itu dari jaringan mana. Dia menyebut pernyataan lebih perinci, termasuk jaringan yang melibatkan terduga pelaku bom bunuh diri akan disampaikan secara resmi oleh kepolisian. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya akan langsung menindak, termasuk mencari jaringan pelaku teroris itu. (gw/fin)
Sumber: