Grand Final Bintang Sains 2019 Kabupaten Lebak: Juara di Luar Dugaan

Grand Final Bintang Sains 2019 Kabupaten Lebak: Juara di Luar Dugaan

LEBAK – Setelah melewati tahapan seleksi lomba di 28 kecamatan, kemarin (11/11), Bintang Sains 2019 Kabupaten Lebak memasuki babak final. Kejutan mewarnai grand final yang digelar di Hall La Tansa, Rangkasbitung, ini. Enam besar yang menjuarai ajang pengetahuan matematika dan sains ini di luar dugaan. Para juara merata dari beberapa sekolah. Adalah Mia Audina Ramadhani siswa kelas V SDN 1 Sawarna, Kecamatan Bayah, sukses menjadi yang terbaik dan berhak atas piala bergilir bupati. Ia juga akan mengikuti studi tur ke luar negeri bersama Keisya Ayrrlia Fayyaza dari SDIT Insan Karima Rangkasbitung sebagai juara kedua, dan Hafiz Alfurqoni dari SDN 1 Cijoro, Kecamatan Rangkasbitung sebagai juara ketiga. Tiga besar lainnya menyandang status juara harapan. Antara lain, Faiq Kamil Aflah dari SDIT Ad Dawaah Kecamatan Cibadak, Mutia Kamilah dari SDN 1 Sukamekarsari Kecamatan Kalanganyar, dan Siti Marsela dari SDN 2 Gunungkendeng, Kecamatan Gunungkencana.

Babak final Bintang Sains 2019 Kabupaten Lebak dihadiri Kepala Dindikbud Lebak Wawan Ruswandi mewakili Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Direktur Radar Banten dan Banten TV Mashudi, Pimpinan Perusahaan Radar Banten Diana Yuliantini, Pimpinan Primagama Cabang Serang Selamet Budiono, Kabid SD Dindikbud Lebak Abdul Waseh, serta para Kepala UPT Pendidikan Lebak, Perwakilan PGRI Lebak, perwakilan Dewan Pendidikan Lebak, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Sebelum lomba dimulai, ke-290 finalis yang mewakili 28 kecamatan hasil seleksi dari 5.581 siswa di 790 SD se-Kabupaten Lebak mendapatkan training motivation dari perwakilan Primagama. Sejak lomba dimulai, ketegangan sudah tergambar pada wajah para finalis. Sebagian besar berdoa dengan mengangkat kedua tangan lalu mengusapkan ke wajah, sebagian finalis lain terlihat percaya diri dengan terus memperlihatkan senyuman. Setelah host membacakan soal, para finalis mulai berkonsentrasi, ada pula yang terlihat kebingungan usai soal dibacakan. Secara bertahap finalis mulai berguguran, terutama usai host membacakan soal matematika. Sampai akhirnya terpilih enam besar dengan soal mata pelajaran sains menjadi penentu kemenangan. Untuk menentukan tangga juara, host memberikan lima soal tambahan yang langsung dijawab keenam juara pada papan jawaban. Adalah Mia Audina Ramadhani dari SDN 1 Sawarna yang menjadi yang terbaik. Kepala Dindikbud Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengapresiasi event Bintang Sains yang digagas Radar Banten dan Banten TV. Menurutnya, ajang pengetahuan metematika dan sains salah satu tolok ukur peningkatan mutu pendidikan di Lebak. “Ini luar biasa. Yang paling deg – degan dan antusias justru gurunya, bukan peserta,” gurau mantan Kepala DInas Perindustrian dan Perdagangan itu usai menyerahkan piala bergilir bupati kepada siswa terbaik. Ia menilai, event mampu mengukur prestasi anak didik dan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Ia akan mengevaluasi kekurangan para peserta termasuk guru. “Guru dan pengawas dapat menjadi indikatornya,” ujarnya. Selain itu, Wawan juga menilai, event mampu meningkatkan nilai sportivitas peserta didik. Hal itu dibuktikan, peserta tidak mencontek atau menengok kanan kiri selama lomba alias menumbuhkan percaya diri. Ia mengapresiasi kejutan yang terjadi selama lomba hingga menghasilkan juara. “Saya memprediksi pemenang akan didominasi peserta dari Rangkasbitung, nyatanya merata. Bahkan siswa terbaik dari Lebak Selatan, ini di luar perkiraan,” pujinya. Ia memastikan, event akan menjadi agenda rutin tahunan. Ia berharap, kepala sekolah dan guru mengevaluasi hasil dari lomba agar ke depan peserta lebih siap. “Nanti kita evaluasi kegiatan jni dengan UPT dan K3S,” tandasnya. Sementara itu, Direktur Radar Banten dan Banten TV Mashudi mengatakan, Bintang Sains di Kabupaten Lebak menjadi penutup event yang digelar di lima kabupaten kota di Banten tahun ini. Ia mengapresiasi jajaran Dindikbud Lebak beserta Kepala UPT Pendidikan, kepala sekolah dan guru pendamping yang kompak mendukung lomba. “Mudah-mudahan kerja sama ini terus dilakukan. Kita terbuka untuk bekerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lebak,” tuturnya. Senada disampaikan Wawan, kata Mashudi, babak final memberikan kejutan karena siswa terbaik berasal dari sekolah yang tidak diperhitungkan berasal dari Lebak Selatan yang berbatasan dengan Jawa Barat. “Saya berharap, tahun depan peserta yang mengikuti Bintang Sains lebih banyak lagi dibandingkan tahun ini,” harapnya. Sementara Mia Audina Ramadhani mengaku tak menyangka bisa menjadi yang terbaik, mengingat persaingan finalis sangat ketat. Ia mengaku, menghabiskan lebih dari dua pekan untuk belajar agar dapat lolos sebagai finalis mewakili Kecamatan Bayah. “Alhamdulilah, melalui ajang ini saya bisa studi tur ke luar negeri. Ini jadi pengalaman pertama saya ke luar negeri,” ucapnya. (nce/zai/air/ags)

Sumber: