Kampung Pabean Buat Taman Hidroponik

Kampung Pabean Buat Taman Hidroponik

KRAMATWATU – Warga RW 003, Kampung Pabean, Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, merealisasikan konsep penataan kampung mereka layaknya taman hidroponik. Di permukiman ini, telah banyak tanaman hijau. Suasananya pun semarak. Rumah-rumah warganya telah dicat dengan bermacam warna. Pantauan Radar Banten, Sabtu (2/10), ibu-ibu warga Pabean sedang menyiram tanaman hidroponik di dekat pos ronda dan empang. Di setiap rumah warga, ada tanaman dalam pot yang tertata. Dinding rumah mereka yang warna-warni, dilengkapi dengan tulisan yang menjadi slogan warga Pabean. Yakni, “Kebersihan dan Antinarkoba”. Ketua RW 003, Kampung Pabean, Lili Suholid mengaku bahwa warganya sudah terbiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah ada di rumah-rumah warga Pabean. “Kita sengaja mengonsep lingkungan menjadi seperti taman hidroponik yang nyaman dan aman untuk bermain anak-anak,” kata Lili kepada Radar Banten. Warga di kampung ini pun telah mengaplikasikan pemanfaatan sampah nonorganik (reuse). Pot dan media hidroponik yang digunakan warga adalah bekas kemasan air mineral. Tanaman jenis sayuran menjadi pilihan warga. Antara lain, tomat, cabai, dan terong. Radar Banten tidak melihat tanaman sayur hidroponik di kampung ini berbuah. “Kemarin baru pada dipanen. Jadi, sekarang, sudah habis buahnya,” jelas Lili. Konsep taman hidroponik yang nyaman dan aman untuk anak terlihat di area pos ronda. Warga telah menghias tempat atau pusat warga mengamankan lingkungannya ini. Serta, melengkapinya dengan fasilitas taman bermain anak-anak. Ada ayunan, jungkat-jungkit, tempat duduk dari ban bekas, dan saung di sekitar pos ronda RW 003, Kampung Pabean. “Tujuannya supaya warga nyaman, anak-anak yang bermain juga aman, serta bisa jadi tempat yang menarik,” ungkap Lili. Salah satu warga Kampung Pabean, Tati, tidak memungkiri pernyataan Lili. Ia mengatakan, ibu-ibu di kampungnya aktif menyukseskan konsep penataan lingkungan mereka. Setiap pagi dan sore hari, ibu-ibu rutin menyiram tanaman hidroponik. Menurutnya, kegiatan ini berlangsung berlangsung sejak RW 003, Kampung Pabean, didaftarkan sebagai peserta Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2019. “Di sini (RW 003, Kampung Pabean-red), ibu-ibunya semangat dan kompak,” tegas Tati. Kekompakan warga dibuktikan dengan membayar iuran sebesar Rp25.000 setiap Jumat. Sumbangan warga ini untuk membiayai kegiatan penataan kampung mereka. Uang mereka untuk membeli cat, pot, dan biaya makan warga setelah bergotong royong. “Insya Allah, kami memberi hasil maksimal pada lomba ini,” pungkas Tati. (mg06/don/ags)

Sumber: