Bintang Sains Kecamatan Panggarangan: Soal Tambahan IPA Tentukan Sepuluh Finalis
BINTANG Sains 2019 di Kecamatan Panggarangan digelar di gedung PGRI Bayah, Senin (28/10). Kompetisi yang menguji pengetahuan mata pelajaran matematika dan sains ini diikuti sebanyak 144 peserta dari 34 SD di Kecamatan Panggarangan. Lomba yang diinisiasi Radar Banten, Banten Raya TV, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lebak dengan hadiah study tour ke luar negeri dan Piala Bupati Lebak ini dihadiri Kepala UPT Pendidikan Panggarangan Dindin Rohayudin, Pengawas SD Panggarangan Sahrudin, dan Ketua K3S Panggarangan Suherman. Lomba berlangsung cukup kompetitif. Untuk menentukan sepuluh finalis, host sampai harus membacakan beberapa soal tambahan. Kali ini soal IPA menetukan sepuluh finalis. Dari 10 finalis yang akan mewakili Kecamatan Panggarangan, terdapat nama Bayu Mandala Putra, siswa asal SDN 3 Sogom yang merupakan anak seorang penggali lobang tambang emas. Bayu tampil cemerlang dengan menjawab seluruh soal. Kepala UPT Pendidikan Panggarangan Dindin Rohayudin mendukung Bintang Sains 2019. Kompetisi ini menguji siswa untuk berpikir cepat. “Pintar saja tidak cukup di kompetisi ini. Karena harus berhitung dengan waktu dan kecermatan. Banyak soal yang menjebak. Bila tidak cermat bisa-bisa salah. Event ini sangat positif. Kami mendukung,” ujar Dindin. Event ini, lanjut dia, cukup bergengsi. Ia pun meminta agar kepala sekolah dan guru pendamping untuk menyiapkan kembali anak didiknya bertarung di final tingkat Kabupaten Lebak. “Saya minta kepada sepuluh finalis untuk lebih giat lagi belajar karena akan membawa nama sekolah dan daerah. Apalagi soalnya pasti jauh lebih sulit, pesertanya juga merupakan peserta terbaik di masing masing kecamatan,” katanya. Salah seorang finalis Bayu Mandala Putra tak mengira bisa masuk sepuluh besar. “Soalnya sudah dipelajari di sekolah. Hanya saja memang banyak pertanyaan yang menjebak,” katanya. Agar dapat mengharumkan nama sekolah dan Panggarangan di tingkat Kabupaten Lebak, ia akan giat belajar, khususnya soal sains. “Porsi belajarnya dua kali lipat dari hari biasa. Saya ingin membuat otangtua dan sekolah bangga,” ujarnya. (nce/ags)
Sumber: