Bintang Sains Kecamatan Cirinten: Anak Tukang Pijat dan Kuli Gemilang
LEBAK – Bintang Sains 2019 membuka peluang seluruh siswa di Kabupaten Lebak berprestasi, tak terkecuali siswa dari kalangan tidak mampu. Hal itu dibuktikan para peserta dari Kecamatan Cirinten yang mengikuti ajang pengetahuan matematika sains itu di gedung PGRI Gunungkencana, Selasa (22/10). Mulai dari anak tukang pijat sampai buruh bangunan mampu tampil gemilang pada event yang digagas Radar Banten dan Banten Raya TV bekerja sama dengan Pemkab Lebak tersebut. Adalah Zidan Oktora siswa kelas IV dari SDN 1 Cirinten yang diketahui hanya anak tukang pijit keliling. Selain itu, Aam Aminah dari SDN 1 Badur yang merupakan anak kuli bangunan. Untuk Kecamatan Cirinten, lomba diikuti 87 peserta dari 18 SD. Persaingan peserta pada lomba cukup sengit. Sepuluh finalis terpilih tampil gemilang selama lomba. Mereka mampu menjawab semua soal yang dibacakan host hingga penentuan finalis. Dua finalis di antaranya berasal dari keluarga kurang mampu, yakni anak tukang pijit keliling Zidan Oktora dari SDN 1 Cirinten dan Aam Aminah anak kuli bangunan dari SDN 1 Badur. Soal matematika masih menjadi momok peserta selama lomba. Tak sedikit peserta berguguran dan keluar arena usai soal matematika dibacakan. SDN 1 Cirinten mendominasi finalis dengan menyertakan tiga siswa. “Alhamdulillah masuk final,” ucap Zidan. Dia berjanji, ke depan akan mempersiapkan diri menghadapi final. Ia bertekad mengangkat derajat keluarga dengan berprestasi di sekolah dan di Bintang Sains. “Saya akan lebih giat belajar, ingin buat orangtua bangga. Saya akan buktikan kalau anak tukang pijit juga mampu berprestasi,” tegasnya. Hal senada disampaikan finalis lain Aam Aminah, seorang anak kuli bangunan. Dia bertekad untuk membuktikan bahwa siswa di pelosok mampu bersaing dengan siswa dari perkotaan. “Final nanti soalnya pasti jauh lebih sulit, saingan lebih berat. Makanya, saya akan lebih giat belajar,” ujarnya. Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kecamatan Cirinten Ruyanto menyambut antusias event yang dinilainya mampu meningkatkan mutu pendidikan. “Terpenting, kompetisinya juga menghibur tanpa menghilangkan substansi lombanya,” katanya. Ia optimistis, finalis asal Kecamatan Cirinten akan berprestasi di tingkat kabupaten. Lantaran itu, ia meminta sepuluh finalis diberikan bimbingan belajar tambahan oleh masing-masing sekolahnya. “Saya kira di Lebak ini merata. Tinggal siapa yang siap saja,” pungkasnya. (nce/zai/ags)
Sumber: