Ada Seni Ekobrik di Kemanisan

Ada Seni Ekobrik di Kemanisan

TIRTAYASA – Upaya pemanfaatan kembali, sekaligus pengurangan limbah plastik mulai dilakukan warga Kampung Kemanisan, Desa Kebuyutan, Kecamatan Tirtayasa. Dengan teknik ekobrik, warga mengubah botol-botol plastik dan limbah plastik lainnya menjadi barang bernilai ekonomi. Ketua Karang Taruna Desa Kebuyutan Faturohman menjelaskan, saat ini, seni ekobrik sedang ditekuni oleh warga desanya. Seni pemanfaatan limbah plastik itu ditularkan oleh relawan sebuah organisasi pecinta lingkungan dari Jakarta. Relawan itu mengedukasi warga Kebuyutan, termasuk warga Kemanisan, tentang cara pemanfaatan kembali (reuse) dan pengurangan (reduce) limbah plastik. Sesuai arahan relawan, warga memotong limbah plastik menjadi ukuran kecil-kecil. Kemudian, memasukkan dan menekannya dengan kayu ke dalam botol plastik hingga padat dan botol plastik menjadi keras. Jika dipadatkan dengan baik, botol plastik akan menjadi kuat dan mampu menopang beban berat. “Kemudian, dijadikan kaki-kaki meja dan kursi. Ekobrik juga memanfaatkan sampah plastik untuk dibuat aksesori lainnya,” kata Faturohman saat ditemui Banten Raya TV (grup Radar Banten), Selasa (22/10). Menurutnya, pelatihan ekobrik akan intens dilakukan untuk mengedukasi warga Kebuyutan dan Kemanisan menghadapi Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. “Ekobrik ini juga sebagai upaya mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan,” terangnya. Ketua RT 06 RW 03, Kampung Kemanisan, Toifah menambahkan, pengurus lingkungan dan warga Kemanisan antusias menjaga kebersihan kampung mereka. “Kita merespons positif diikutsertakan pada Lomba Kampung Bersih dan Aman ini. Kegiatan bersih-bersih lingkungan di RW 03, khususnya RT 06, rutin dilakukan setiap Jumat,” ujarnya. Warga Kemanisan, lanjut Toifah, telah terbiasa memilah sampah organik dan nonorganik. Sehingga, seni ekobrik yang sedang ditularkan oleh organisasi pecinta lingkungan dari Jakarta itu sangat membantu warga Kemanisan dalam mengelola limbah rumah tangga di perkampungan itu. Oleh warga, sampah berbahan plastik itu dijadikan pot bunga dan tempat pensil, selain kaki meja dan kursi. “Bahkan, ke depan, kita akan membuat tas dari plastik bekas minuman ringan,” katanya. (jay/ang/don/ira)

Sumber: