Inter Milan vs Juventus (1-2), Masih Beda Level
JAWARA Serie A Italia Juventus menunjukkan jatidiri sebagai penguasa sepakbola Negeri Pizza pada Derby d'Italia kontra Inter Milan, Senin (7/10) dinihari WIB. Inter dibungkam juara delapan kali secara beruntun tersebut dengan skor 1-2 pada laga di Giuseppe Meazza. Juventus unggul lebih dulu melalui sepakan keras Paulo Dybala pada laga baru memasuki menit ke-4 dan Inter bisa menyamakan kedudukan melalui gol yang dicetak oleh Lautaro Martinez dari titik putih pada menit ke-18. Gonzalo Higuain muncul menjadi pahlawan bagi Si Nyonya Tua yang mencuri tiga poin dari Kota Milan usai membuat gol di menit 80. Dengan hasil ini, Juventus sukses mengkudeta Inter dari pucuk klasemen sementara dengan unggul satu poin. Juventus mengoleksi 19 poin sementara inter 18 poin. Terlepas dari start sempurna sebelumnya dimana Nerazzurri memborong enam kemenangan dan peningkatan performa tim di bawah komandonya, Antonio Conte menyebut I Nerazzurri saat ini masih belum dapat dikomparasikan dengan I Bianconeri yang telah lama mendominasi Italia. "Kami tak boleh membandingkan diri dengan Juventus saat ini, karena mereka berada di level berbeda dalam segala aspek. Kami sedang berusaha memangkas gap," kata sang pelatih kepada Sky Sport Italia. "Kami harus berkembang dan itu tak terelakkan, karena kami baru berada di awal perjalanan," imbuhnya. "Umpan akhir kami seharusnya bisa lebih baik, tapi nyatanya tim mampu menciptakan peluang-peluang," tegasnya. "Statistik mengindikasikan ini adalah duel yang sangat seimbang meski faktanya di atas kertas dua tim ini jauh dari seimbang. Kedua tim sama-sama memiliki peluang, tetapi pengalaman dan kualitas tim besar menghasilkan perbedaan," beber Conte. "Angkat topi untuk Juventus, tapi kami akan menyingsingkan lengan baju dan terus bekerja," yakin mantan pelatih Chelsea tersebut. Di kubu tamu pelatih Juventus Maurizo Sarri girang buka saja karena menyalip Inter dari capolista tapi juga performa timnya yang terus meningkat. "Menyalip tim di puncak berarti kecil sekarang. Elemen yang paling penting adalah kami bermain baik, dengan karakter dan determinasi melawan tim yang sudah memenangi setiap pertandingan sampai saat ini," ujarnya kepada Sky Sport Italia. "Kami memulai dengan baik dan punya pendekatan yang tepat di atsmosfer yang bengis. Jadi itu sebuah tanda yang bagus," imbuhnya seperti dilansir Football Italia. Salah satu aspek yang bikin Sarri gembira adalah bagaimana para pemainnya mulai lebih luwes mengalirkan bola. Gol yang diciptakan Higuain misalnya, dibangun dari 24 umpan cepat yang menjadi ciri khas Sarri. "Sebuah tim yang berkualitas bisa melakukannya (gol Higuain). Ketika umpan-umpannya menjadi cair, gol dan peluang-peluang tiba sebagai konsekuensi langsung. Saya rasa tim ini sudah membuat sebuah progras penting dalam hal mengalirkan bola," sambung Sarri. Pada pertandingan kemarin dominasi Juventus memang terlihat. Tak perlu menunggu lama, Juventus langsung unggul cepat pada menit empat. Dybala menggiring bola setelah menerima umpan dari Bernardeschi kemudian melepaskan tembakan yang tak bisa diantisipasi oleh Handanovic. Inter mencoba untuk erespon gol cepat Juventus. Menit 18 menggunakan bantuan VAR, Inter mendapatkan hadiah penalti setelah De Ligt dianggap melakukan pelanggaran handball. Lautaro Martinez yang menjadi algojo dengan sempurna menyarangkan bola ke pojok bawah gawang Juventus. Juventus sempat kembali unggul melalui gol Ronaldo, namun VAR menganulirnya karena posisi Dybala sudah offside sebelum memberikan umpan pada Ronaldo. Skor 1-1 bertahan hingga jeda. Juventus langsung agresif di awal babak kedua. Tapi baru memasuki 10 menit terakhir pertandingan, Juventus kembali unggul atas Inter. Bentacur memberikan umpan yang diselesaikan dengan sangat baik oleh Higuain menaklukan Handanovic. Hingga wasit meniup peluit panjang tak ada lagi gol yang tercipta dan Higuain hadirkan kekalahan pertama bagi Inter musim ini. (apw/dtc)
Sumber: